Catat! Bawang Merah Sumenep dan Brebes Berbeda

Kepala Dispertahortbun Sumenep Arif Firmanto, menunjukkan hasil tanam bawang merah varietas Rubaru ketika panen raya di Desa Sasoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep.(foto : Istimewa)

Serayunusantara.com| Siapa bilang semua bawang merah itu sama? Pasti ini karena bawang merah Sumenep dan Brebes, bukan?

Sebentar, jangan buru-buru mengklaim semua bawang merah sama. Karena nyatanya beda daerah memiliki bawang merah dengan ciri khasnya sendiri, sehingga berbeda.

Bawang merah Sumenep dan Brebes, selama ini keduanya memang sering dikira mirip. Biar nggak salah lagi, kamu perlu tahu beberapa perbedaan bawang merah Sumenep dan Brebes untuk perbandingan.

Mengenal Perbedaan Bawang Merah Sumenep dan Brebes

Bawang merah sebagai salah satu bumbu dapur yang wajib nyatanya memiliki beberapa jenis yang berbeda. Biasanya bawang yang satu ini dibedakan karena asal tumbuhannya.

Apakah bawang merah Sumenep dan bawang merah Brebes sama terkait rasa dan kegunaannya? Biar nggak salah, kamu bisa simak penjelasannya berikut ini:

Bawang Merah Sumenep

Bawang merah Sumenep merupakan salah satu komoditi unggulan di kabupaten paling ujung timur Pulau Madura. Bawang merah yang satu ini terkenal penggunaannya sebagai bawang goreng karena memiliki bentuk yang tetap utuh dan renyah ketika digoreng.

Bawang merah Sumenep dimaksud yakni bawang merah varietas Rubaru sesuai dengan asalnya dari wilayah pertanian di Kecamatan Rubaru, Kabupaten Sumenep.

Karakteristik yang dimiliki dari bawang merah Sumenep varietas Rubaru bisa dilihat dari warnanya. Warna dari kulit maupun umbi bawang merah ini cenderung lebih pucat, tidak merah mencolok atau merah tua.

Selanjutnya, bisa dilihat dari bentuknya yang lebih konsisten. Bawang merah Sumenep memiliki bentuk yang lebih lonjong.

Meskipun terlihat lebih segar, kandungan air yang dimiliki bawang merah Sumenep juga cukup sedikit. Hal ini membuat bawangnya lebih awet dan tidak mudah busuk.

Selain itu, bawang merah Sumenep juga tahan dengan kondisi cuaca yang beragam, sehingga petani tidak was-was ketika menanam bawang merah varietas ini.

“Bawang merah varietas Rubaru adalah varietas Obsession, lebih tahan penyakit (hama) ketika ditanam di musim hujan,” kata Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dispertahortbun) Sumenep, Arif Firmanto, usai Panen Raya Bawang Merah di Desa Basoka, Rubaru Rabu Maret lalu, seperti dilansir dari media kabari.

Bagi kamu yang suka dengan bawang goreng atau sering membeli bawang goreng, juga bisa menggunakan bawang merah Sumenep sebagai bahan utamanya.

Bawang merah ini memiliki bentuk lebih besar-besar dan tetap utuh walaupun sudah digoreng. Aromanya setelah digoreng juga lebih wangi dan warnanya lebih kuning.

Dari segi rasa juga tak perlu diragukan. Bawang merah goreng Sumenep terkenal gurih dan kriuk, sehingga cocok untuk lauk maupun taburan masakan.

“Bawang merah varietas Rubaru aromanya lebih harum ketika digoreng, teksturnya juga lebih kres-kres,” kata Arif Susanto, mantan Camat Rubaru yang kini menjadi Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep.

Bawang merah selanjutnya adalah bawang merah Brebes. Bawang merah ini termasuk varietas asli Brebes dan terkenal untuk digunakan bahan masakan yang enak.

Bawang merah Brebes membutuhkan waktu tanam sekitar 50 sampai dengan 60 hari. Setelah itu, barulah siap untuk dipanen.

Namun, masalah utama yang dihadapi dalam penanaman bawang merah Brebes adalah proses penyerbukan alaminya, sehingga harus dibantu oleh petaninya sendiri.

Dalam setiap tanaman, bawang merah Brebes biasanya mampu menghasilkan maksimal 12 umbi atau maksimal 100 buah dalam satu tangkainya. Bawang merah ini lebih mudah tumbuh dan banyak ditemukan di pasaran.

Adapun ciri yang dimiliki dari bawang merah Brebes bisa dilihat dari sisi keawetannya. Bawang merah Brebes memiliki bentuk yang cenderung lebih bulat (kadang tidak karuan), lebih kering dan tahan busuk.

Makanya, tak heran banyak petani yang memilih untuk menanamnya dibandingkan jenis bawang merah lain. Warna merah dari bawangnya juga cenderung lebih tua dibandingkan dengan bawang merah lain.

Namun jika dibandingkan dengan bawang merah varietas Rubaru Sumenep, nyatanya bawang merah Brebes lebih basah atau berair. Sehingga, bawang merah ini lebih cepat busuk ketika ditanam di musim hujan.

“Bawang merah varietas Rubaru bisa hidup di musim kemarau maupun hujan. Kalau di daerah lain seperti Probolinggo, Brebes dan lainnya hanya bisa hidup di musim kemarau, kalau hujan busuk,” kata Arif Susanto.

Berbeda pula dengan bawang merah Sumenep yang lebih wangi, aroma bawang merah Brebes tidak terlalu tajam. Setelah digoreng, warnanya lebih kemerahan.

Bawang merah Brebes juga memiliki rasa yang lebih pedas, sehingga lebih enak untuk dijadikan bumbu masakan.

Itulah beberapa perbedaan bawang merah Sumenep dan Brebes yang perlu kamu tahu, supaya tidak salah lagi mengenali keduanya saat membeli bawang goreng apalagi ketika membeli bibit untuk ditanam.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *