Blitar, serayunusntara.com – Kenangan mendalam disampaikan Sugeng Gareng, warga Kelurahan Sukorejo, Kota Blitar, yang pernah menjadi pemain ketoprak Siswo Budoyo Tulungagung, Jawa Timur.
Ia menceritakan kembali masa-masa ketika masih pentas bersama owner grup tersebut, almarhum Ki Siswondo, sosok yang dianggapnya sebagai guru sekaligus panutan.
Sugeng mengungkapkan bahwa kebersamaan dengan Ki Siswondo meninggalkan jejak yang sulit dilupakan. Selain mengajarkan seni peran, almarhum juga menanamkan nilai-nilai kesederhanaan dan dedikasi dalam berkesenian.
“Beliau itu bukan sekadar pimpinan grup, tapi juga guru bagi kami. Setiap kali pentas, almarhum selalu memberikan wejangan agar kami tampil sepenuh hati,” ujar Sugeng ketika ditemui saat ngamen di sebuah warung, Blitar, Jumat (21/11/2025).
Ia mengingat banyak momen lucu, haru, hingga menegangkan selama mereka manggung dari desa ke desa hingga manca negara. Menurutnya, Ki Siswondo selalu mampu mencairkan suasana, bahkan ketika jadwal pentas padat dan kondisi fisik para pemain sudah mulai kelelahan.
“Yang paling saya ingat, almarhum selalu bilang, ‘Seni itu jalan pengabdian.’ Itu yang membuat kami tetap semangat meski harus pentas berhari-hari,” lanjutnya.
Sugeng menambahkan, ketoprak Siswo Budoyo bukan hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga rumah bagi para senimannya. Ia masih berharap generasi muda kini ikut menjaga seni tradisi agar tidak hilang dimakan zaman.
“Kami ini cuma penerus. Harapan saya, anak-anak muda mau melanjutkan apa yang sudah dibangun Ki Siswondo. Ketoprak jangan sampai tinggal cerita,” katanya.
Kenangan Sugeng menjadi pengingat betapa besar dedikasi almarhum Ki Siswondo dalam mempertahankan seni ketoprak Jawa Timur, sekaligus bukti bahwa karya dan pengabdiannya masih hidup di hati para pemainnya hingga kini. (Jun/serayu)










