Sebagian petani sudah mulai memanen tembakau dengan hasil bagus dengan harga jual tinggi. (Foto: Pemkab Bojonegoro)
Bojonegoro, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkab Bojonegoro, Bersyukur, begitu ungkapan para petani tembakau Bojonegoro yang mendapatkan bantuan hibah pupuk fertila dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP). Apalagi saat ini, sebagian petani sudah mulai memanen tembakau dengan hasil bagus dengan harga jual tinggi.
Salah satu Kelompok Tani (Poktan) asal Desa Tulungrejo Kecamatan Sumberrejo, Imam menyampaikan kelompoknya mendapatkan bantuan benih tembakau dan juga hibah pupuk fertila dari Pemkab Bojonegoro. Kini hasil panen memuaskan dan sesuai harapan.
“Alhamdulillah berkat bantuan benih dan hibah pupuk, hasil tembakau bagus, terlebih harganya juga tinggi, lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” ungkapnya sumringah.
Imam yang juga pedagang tembakau ini menjelaskan saat ini harga tembakau di wilayahnya mencapai Rp45 ribu per kilogram, dan untuk tembakau hasil petikan pertama Rp42 ribu per kilogram. Menurut dia, ini merupakan harga terbaik dalam tiga tahun terakhir.
Baca Juga: Warga Sranak, Trucuk, Bojonegoro Apresiasi Bantuan Mahasiswa KKN Unugiri Kelola Sampah Jadi Pupuk
“Untuk bantuan benih tembakau jenis virginia dari Pemkab ini juga hasilnya luar biasa bagus. Bahkan para petani meminta saya mbedeng (melakukan pembibitan) tembakau jenis yang sama lagi tahun depan,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Wijayanto dari Kelompok Tani asal Desa Sumberoto Kecamatan Kepohbaru, bahwa poktannya mendapatkan bantuan pupuk fertila dengan luasan lahan 22 hektar dari 80 hektar total luasan lahan tanaman tembakau untuk gabungan kelompok tani (Gapoktan) Desa Sumberoto.
“Bantuan pupuk fertila yang kita dapat saat ini membuat hasil panennya memuaskan, bahkan saat ini pembeli berebut untuk mendapatkan tembakau rajagan petani,” bebernya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan rata-rata di Desa Sumberoto untuk petikan pertama dan harganya Rp42 ribu per kilogram, yang menurut Wiji harga ini lebih mahal dari tahun lalu yang harga tertinggi tembakau hanya kisaran Rp27 ribu saja.
Baca Juga: Fasilitasi Jual Gabah Langsung Ke Bulog, Petani Bojonegoro Sumringah Dengan Langkah Bupati Anna
“Bahkan di sini berebut untuk mendapatkan tembakau rajang, ada juga tengkulak yang memberi uang DP para petani sebelum tembakaunya kering siap setor,” pungkasnya.***