Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Desa Pojok, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, mulai menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025. Program ini menyasar puluhan warga dengan kategori miskin ekstrem yang tinggal di desa tersebut.
Kepala Desa Pojok, Tarwiyah S.Pd. mengatakan bahwa alokasi dana untuk BLT ini 10 persen dari total Dana Desa tahun ini. Langkah itu dilakukan sebagai bentuk prioritas desa terhadap penanganan kemiskinan ekstrem, sesuai arahan pemerintah pusat.
“Sepuluh persen Dana Desa kami anggarkan khusus untuk BLT kepada warga miskin ekstrem. Itu bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan masyarakat yang paling rentan bisa terbantu secara langsung,” kata Tarwiyah kepada serayunusantara.com, Jumat (8/8/2025).
Bantuan ini diberikan kepada 36 kepala keluarga yang telah lolos proses verifikasi oleh aparat desa dan pendamping. Setiap keluarga menerima bantuan tunai sebesar Rp300 ribu per bulan. Penyaluran dilakukan secara bulanan agar dapat dirasakan manfaatnya.
Baca Juga: Pemkab Blitar Salurkan BLT DBHCHT untuk Ribuan Buruh Rokok dan Petani Tembakau
Menurut Tarwiyah S.Pd.penyaluran BLT ini menjadi salah satu strategi pemerintah desa untuk menjaga daya beli masyarakat miskin ekstrem, sekaligus mencegah kerentanan ekonomi yang lebih dalam. Terlebih, sebagian besar penerima merupakan warga lansia dan buruh harian lepas tanpa penghasilan tetap.
Penyaluran tahap pertama BLT telah dilakukan di Balai Desa Pojok dan berlangsung kondusif. Aparatur desa menggandeng BPD, perangkat RT/RW, dan Babinsa dalam proses distribusi untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas.
“Semua penerima menandatangani bukti penerimaan. Kami juga mendokumentasikan setiap proses untuk pertanggungjawaban, baik ke inspektorat maupun ke masyarakat,” jelasnya.
Baca Juga: Pemdes Ngeni Wonotirto Blitar Salurkan BLT Dana Desa 2025 ke Rumah Warga Tak Mampu
Program BLT Dana Desa merupakan kebijakan pemerintah pusat yang diatur dalam Peraturan Menteri Desa PDTT, di mana minimal 10 persen dari total DD harus dialokasikan untuk penanganan kemiskinan ekstrem. Desa Pojok menjadi salah satu desa yang telah memenuhi kebijakan tersebut.
Warga penerima manfaat menyambut bantuan ini dengan antusias. Salah satu penerima, mengatakan bahwa bantuan tersebut sangat membantu untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari.
“Biasanya untuk beli beras, minyak goreng, susu anak. Alhamdulillah, sangat membantu,” ucapnya dengan mata terbata-bata.
Tarwiyah menambahkan, ke depan pihaknya akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap data penerima. Ia memastikan tidak ada penerima fiktif dan program ini tetap menyasar masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
“Kalau memang ada warga yang ekonominya sudah membaik, akan digantikan dengan yang lebih layak menerima. Ini bukan bantuan jangka panjang, tapi dorongan agar mereka bisa bertahan dan perlahan bangkit,” pungkasnya. (Jun)












