Di Bimtek dan Sosialisasi PSP, Endro Hermono Dorong Pentingnya Pemahaman Ketahanan Pangan

Anggota DPR RI Endro Hermono saat menghadiri Bimtek dan Sosialisasi Ditjen PSP di Hotel Grand Mansion II, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (23/9/2023). (Foto: Achmad Zunaidi/ Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Anggota DPR RI Endro Hermono mendorong para petani di Kabupaten Blitar untuk memahami pentingnya ketahanan pangan. Karena tanpa adanya hal tersebut, kebutuhan pangan nasional tidak akan tercukupi.

Hal itu disampaikannya saat Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Program Kegiatan Direktorat Jenderal (Ditjen) Prasarana dan Sarana Pertanian di Hotel Grand Mansion II, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Sabtu (23/9/2023).

Ketua DPC Gerindra Kota Blitar ini menjelaskan, melalui ketahanan dan kemandirian pangan petani di Kabupaten Blitar didorong untuk berdaulat. Agar kesehatannya juga akan terjamin.

Menurutnya, saat ini stok beras yang dimiliki Badan Urusan Logistik (Bulog) mencapai 2 juta ton. Jumlah tersebut sudah melebihi batas aman, yakni 1,6 juta ton.

“Ibu-ibu tidak usah khawatir, stok secara nasional 2 juta ton. Jadi stok pangan di tanah air saat ini juga tergolong aman,” ujarnya.

Endro menyebut, kebijakan ketahanan pangan di Indonesia sering menjadi perdebatan. Misalnya kebijakan impor beras dari luar negeri, padahal itu juga memperhatikan stok beras yang dimiliki Bulog.

Apabila stok beras yang dimiliki Bulog sudah melebihi batas aman, pemerintah tidak akan mengimpor beras dari luar negeri. Namun, persoalannya petani seringkali tidak menjual beras/gabah kepada Bulog, akhirnya stok Bulog jadi terbatas.

Meskipun begitu, Anggota Komisi IV DPR RI ini siap berperan dalam memperjuangkan keperluan petani di Kabupaten Blitar, untuk membantu menyejahterakan petani. Salah satunya melalui pemberian bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan).

Baca Juga: Pesan Anggota DPR RI Endro Hermono saat Hadiri Bimtek kepada Petani di Blitar 

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Wawan Widianto mengatakan, pertanian merupakan sektor penting. Pemerintah pusat hingga daerah perlu hadir memperhatikan nasib dari petani.

“Pertanian adalah sektor yang penting diperhatikan oleh pemerintah. Gedung besar, jalan bagus, tapi kalau tidak bisa makan ya percuma. Dan makan itu semua berasal dari petani,” kata Wawan.

Oleh karena itu, kata Wawan, pihaknya mengingatkan tantangan pertanian yang dihadapi saat ini tidaklah mudah. Ada sejumlah permasalahan yang terjadi.

“Masalah pupuk ini juga berpengaruh terhadap petani di Indonesia. Kemudian saat ini ditambah lagi dengan El Nino, yang berimbas pada kemarau akan lebih panjang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ujarnya.

Wawan mendorong, agar petani di Kabupaten Blitar bisa menggunakan air irigasi untuk sawah dengan sebaik-baiknya. Sehingga lahan pertanian tidak terjadi kekurangan air.

Selain itu, dia juga mendorong para petani untuk mulai berinovasi bertani dengan cara berpindah ke organik. Dia menyebut, beralih ke organik bisa jadi solusi langkanya ketersediaan pupuk bersubsidi.

“Ada pupuk organik cair (POC), ada pupuk padat, ada elisitor, ada nutrisi. Itu bisa dipilih. Petani juga bisa melakukan komunikasi dengan petugas di lapangan untuk melakukan inovasi terkait pertanian,” jelasnya. (jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *