Probolinggo, serayunusantara.com – Komitmen Kota Probolinggo sebagai kota inklusif kembali ditegaskan melalui peresmian Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ) Difabel di Masjid Putih Hidayaturrahman, Jumat (19/12). Program ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan layanan pendidikan yang setara bagi seluruh warga.
Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin menegaskan bahwa sejak awal pemerintah daerah berkomitmen memberikan akses dan kesempatan yang sama, termasuk bagi penyandang disabilitas. Komitmen tersebut mencakup layanan publik, fasilitas umum, hingga sektor pendidikan.
Di bidang pendidikan, konsep inklusivitas telah diterapkan di seluruh SD dan SMP di Kota Probolinggo. Karena itu, pembukaan TPQ Difabel dinilai sebagai langkah strategis untuk memperluas akses pendidikan keagamaan bagi anak-anak difabel.
Menurut wali kota, pendidikan Al-Qur’an merupakan hak setiap umat tanpa pengecualian. Ia mengapresiasi sinergi antara pengurus Masjid Putih Hidayaturrahman dan Yayasan Griya Qur’an Difabel yang aktif menyediakan layanan tersebut.
Wali Kota Aminuddin juga memotivasi para santri agar terus semangat belajar dan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Ia berharap TPQ Difabel dapat berkembang dan menjadi contoh bagi masjid maupun wilayah lain di Kota Probolinggo.
Baca Juga: Kota Probolinggo Terima 143 Sertipikat Tanah Wakaf dan Tempat Ibadah
Momentum peringatan Hari Disabilitas Internasional ini diharapkan mampu mewujudkan nilai inklusivitas secara nyata dalam kehidupan sosial, pendidikan, dan keagamaan, bukan sekadar slogan.
Pemerintah Kota Probolinggo berharap TPQ Difabel ke depan dapat hadir di lebih banyak wilayah. Dengan begitu, peringatan Hari Disabilitas Internasional dapat memberi dampak positif yang berkelanjutan.
Ketua DKM Masjid Putih Hidayaturrahman, Muchsin, menyampaikan bahwa masjid yang berdiri sejak 2020 tersebut berkomitmen menjadi pusat ibadah, pendidikan, dan kepedulian sosial. Ia berharap TPQ Difabel dapat berjalan istiqamah dan memberi manfaat luas.
Ketua Yayasan Griya Qur’an Difabel, Ahyabi Khoirunnidhom, menilai kehadiran TPQ Difabel sebagai wujud nyata pemenuhan hak beragama bagi penyandang disabilitas, meski jumlahnya tidak besar.
Sementara itu, perwakilan Kementerian Agama Kota Probolinggo menegaskan bahwa Islam memandang seluruh manusia setara di hadapan Allah SWT, dengan kemuliaan yang ditentukan oleh ketakwaan, bukan kondisi fisik. (Ke/ha)







