Program Jok Literasi,saat ada kunjungan ke SD Bendo I Pare, Kecamatan Kediri, Kamis (23/2/2023). (Foto: Hariati/Serayu Nusantara)
Kediri, serayunusantara.com – Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri memiliki inovasi terbaru. Inovasi itu berupa program Jok Literasi.
Dinamai Jok Literasi lantaran memanfaatkan bagian jok belakang mobil operasional dinas sebagai tempat rak berisi buku-buku bacaan. Tujuannya tak lain untuk meningkatkan literasi dalam hal ini minat baca kepada masyarakat khususnya pelajar.
“Ketika pejabat melakukan kunjungan ke sekolah, semisal ada kegiatan rapat,murid-murid bisa memanfaatkan membaca koleksi buku yang ada,” Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, Mokhamat Muhsin.
Uji coba program Jok Literasi itu telah dimulai pada Bulan Februari 2023 ini. Salah satunya saat ada kunjungan ke SD Bendo I, Kecamatan Pare pada Kamis (23/2) lalu.
Secara kebetulan, kedatangan pejabat Dinas Pendidikan itu bertepatan dengan jam istirahat. Begitu mobil dibuka dan para siswa diinformasikan bisa membaca buku bacaan yang ada, sontak membuat para siswa antusias.
Sementara pejabat dari Dinas Pendidikan bertemu dengan guru sekolah, para siswa yang bermain di halaman, satu persatu memilih buku yang disukai untuk mereka baca.
“Kami terinspirasi dari pesan Mas Bupati (Hanindhito Himawan Pramana) supaya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, jadi kita berusaha dari fasilitas yang kita terima juga dapat memberikan manfaat bagi para siswa ini,” ungkap Muhsin.
Baca Juga: Silaturahmi ke Pesantren Wali Barokah, PJI Kediri Raya Ajak Kuatkan Pancasila dan UUD 1945
Menurut Muhsin, dari pesan Mas Dhito, sapaan akrab bupati Kediri, Dinas Pendidikan berusaha memaksimalkan fasilitas mobil dinas yang dibiayai dari APBD untuk dapat memberikan multiplier effect atau pengaruh yang luas bagi masyarakat.
Ketika dalam tahap uji coba yang dilakukan nantinya program Jok Literasi itu mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat, direncanakan akan dilakukan penambahan fasilitas buku bacaan pada mobil operasional pejabat lain di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri.
Sementara itu, para siswa SD Bendo I yang meminjam buku bacaan, terlihat antusias membaca buku yang mereka pinjam. Menempati gasebo-gasebo di halaman sekolah, mereka menikmati membaca lembar demi lembar isi dalam buku.
Ada diantara pelajar yang memilih buku pengetahuan, kisah motivasi, maupun buku koleksi lain yang dibawakan dengan aneka gambar dengan tampilan yang lebih menarik.
Menariknya, diantara para pelajar itu rupanya meski masih belia ada juga yang sudah menjadi kutu buku. Achmad Fachri Alfarisi, salah satunya. Pelajar kelas 6 itu mengaku hobi membaca, bahkan di rumah memiliki puluhan koleksi buku.
Buku-buku yang disenangi untuk dibaca, menurut pelajar ini seperti kisah-kisah kepahlawanan dalam Islam, novel dan buku-buku cerita. Pada kesempatan itu, Fachri memilih buku berjudul The Amulet of Samarkand karya Jonathan Stroud.
“Sangat senang, karena bukunya di sini baru dan belum pernah membaca,” ucap Fachri.
Mengingat buku yang dipinjam cukup tebal, pelajar ini pun meminta izin supaya dapat membawa pulang. Melihat semangat pelajar itu, buku itu pun diperbolehkan dibawa pulang untuk kemudian belajar membuat resume.
Inovasi yang dilakukan Dinas Pendidikan itu tentunya diharapkan terjadi di organisasi perangkat daerah lain dalam Pemerintahan Kabupaten Kediri.
Mas Dhito pun telah beberapa kali mendorong setiap dinas untuk terus melakukan inovasi dan berani memunculkan ide-ide kreatifnya mengikuti laju pemerintahan untuk mencapai visi misi pembangunan.
“Saya minta berikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat. Program yang dibuat harus memberikan dampak positif dan manfaat bagi masyarakat di kabupaten Kediri,” pesan Mas Dhito. (ati/kmf/ruf)