Pesan Bupati Rini kepada Karang Taruna: Jangan Hanya Bergerak saat Kegiatan PHBN dan Seremonial Saja

Bupati Blitar Rini Syarifah saat menyampaikan sambutan dalam Bimbingan Teknis Penguatan Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Bagi Karang Taruna di Kabupaten Blitar Tahun 2023 di LEC Kecamatan Garum, Senin (27/2/2023). (Foto: Dok. Pemkab Blitar)

Blitar, serayunusantara.com – Bupati Blitar, Rini Syarifah berpesan kepada Karang Taruna agar tidak hanya bergerak saat ada kegiatan Peringatan Hari Besar Negara (PHBN) dan seremonial saja. Namun, juga harus melakukan kegiatan bermanfaat yang lain.

Hal itu disampaikannya saat Bimbingan Teknis Penguatan Kelembagaan Lembaga Kemasyarakatan Desa Bagi Karang Taruna di Kabupaten Blitar Tahun 2023 di LEC Kecamatan Garum, Senin (27/2/2023).

Bupati Rini mengatakan, karang taruna harus mewadahi generasi muda untuk mengembangkan diri, serta harus berperan dalam kesejahteraan sosial bagi masyarakat Kabupaten Blitar.

“Sehingga perlu adanya pemberdayaan karang taruna, salah satunya melalui bimbingan teknis, seperti yang diselenggarakan pada hari ini,” katanya.

Baca Juga: Bupati Blitar Jelaskan Pointer Rancangan Awal RKPD Tahun 2024

Selain itu, kata dia, karang taruna juga harus berperan sebagai mitra pemerintah desa dalam ikut melaksanakan kegiatan pembangunan dan kegiatan kepemudaan di desa.

“Untuk itu keberadaan karang taruna di desa dan kelurahan harus dimaksimalkan peran dan fungsinya. Tidak hanya bergerak ketika ada kegiatan PHBN dan bersifat ceremony saja,” ungkapnya.

Bupati Rini menambahkan, dengan adanya DD, ADD dan Dana Kelurahan, karang taruna harus bisa berkontribusi dengan cara menyukseskan berbagai program, misalnya SDGs Desa.

“SDGs Desa itu demi mewujudkan desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata, peduli kesehatan, peduli lingkungan, peduli pendidikan, ramah perempuan, berjejaring, serta desa tanggap budaya untuk percepatan pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya.

Tak lupa, Bupati Rini juga mengajak karang taruna menyukseskan program One Village One Product (OVOP). Karena melalui OVOP, potensi ekonomi di daerah bisa terpublikasi dan menjadi daya ungkit.

“Saya ingin panjenengan semua menjadi garda terdepan dalam memaknai pulih lebih cepat, bangkit lebih kuat dalam menata ekonomi. Karena dengan ekonomi maju, masyarakat menjadi mandiri dan sejahtera,” tandasnya. (adv/jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *