DKPP Kabupaten Blitar Rangkul PT. Djarum Berdayakan Lahan Tandus untuk Tanam Tembakau 

Lahan tembakau yang ada di Kabupaten Blitar. (Foto: Achmad Zunaidi/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Berbagai upaya terus dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar guna memanfaatkan potensi bidang perkebunan di Bumi Penataran. Salah satu upayanya dengan menanam tanaman di lahan tandus.

Baru-baru ini pada Jumat, 15 Maret 2024, DKPP Kabupaten Blitar menggelar sosialisasi penanaman tembakau di lahan tandus yang digelar di Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar. Belasan petani mengikuti kegiatan tersebut.

Bahkan DKPP Kabupaten Blitar juga menggandeng PT. Djarum untuk memuluskan program penanaman di lahan tandus itu. Perusahaan rokok berskala nasional itu tertarik untuk bekerja sama dengan petani tembakau di Bumi Penataran.

Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar, Lukas Supriyatno, mengungkapkan, menurut penilaian PT. Djarum, tembakau yang mereka bawa dari Kabupaten Blitar memiliki keunikan tersendiri. Hal itu pula yang membuat PT. Djarum tertarik untuk bekerja sama.

“Sehingga dari tim PT. Djarum beberapa kali kesini, untuk membicarakan kerjasama. Kemudian kami terima dengan baik, karena tembakau yang di bawa dari Blitar ini menggunakan lahan yang sedikit tandus sebagai media tanam,” ungkapnya Selasa, 19 Maret 2024.

Lukas juga menjelaskan, dengan dibutuhkannya lahan tandus oleh PT. Djarum, sangat menjawab keresahan petani tembakau yang memiliki lahan sedikit tandus sehingga mereka dapat menanam tembakau dengan keuntungan lebih tinggi.

Berhubung keresahan petani selama ini sudah terjawab, sejumlah petani memutuskan untuk bermitra dengan PT. Djarum. DKPP Kabupaten Blitar sendiri juga siap untuk membantu petani dalam menjajaki proses kerjasama tersebut.

“Kami upayakan petani tidak rugi, karena dari segi harga juga mampu bersaing,” ujarnya.

Kabid Perkebunan DKPP Kabupaten Blitar Lukas Supriyatno. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Selain itu, Lukas juga mengatakan, bahwa pihaknya juga berkolaborasi dengan perusahaan pupuk untuk menyuplai kebutuhan petani tembakau dengan harga yang dibawah pasaran. Karena masalah pupuk sering jadi momok para petani di Kabupaten Blitar.

Terakhir, Lukas berpesan kepada petani, apabila ada pihak yang mengajak kerjasama untuk lapor terlebih dahulu kepada pihaknya.

“Jangan sampai nanti kerjasama atau MoU malah merugikan petani. Bagi kami kerjasama dengan siapapun akan kami dukung selama itu menguntungkan petani,” kata Lukas. (adv/kmf/Jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *