Dua Pencari Pasir Tertimbun Longsor di Sungai Kaliputih Blitar

Kawasan aliran Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Minggu (16/2/2025). (Foto: IST)

Blitar, serayunusantara.com – Dua orang pencari pasir tradisional tertimbun longsoran tebing setinggi 50 meter di kawasan aliran Sungai Kaliputih, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Minggu (16/2/2025) siang.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tragis ini terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Korban, NK (45) warga Desa Penataran, Kecamatan Nglegok, dan RM (31) warga Dusun Bulu, Desa Modangan, Kecamatan Nglegok, sedang mencari pasir di tepi sungai.

Sejak pagi, kedua korban telah melakukan aktivitas penggalian dengan cara membuat lubang kantongan untuk mengumpulkan pasir dan batu. Saat mereka tengah menaikkan pasir ke atas tanah, tiba-tiba tebing di sebelah barat sungai runtuh dan langsung menimbun keduanya.

“Saya melihat tebing tiba-tiba ambruk dan menimbun mereka. Kami langsung berteriak meminta bantuan,” ujar Khoirul (36), salah satu saksi mata.

Para saksi yang berada di sekitar lokasi segera berusaha melakukan pertolongan dengan menggali timbunan tanah secara manual. Tak lama kemudian, upaya penyelamatan diperkuat dengan alat berat (eskavator) dan mesin semprot diesel yang dibantu oleh Tim gabungan dari aparat kepolisian, relawan, dan warga setempat.

Baca Juga: Polri Bongkar Tambang Timah Ilegal di Bekasi, Kerugian Negara Capai Rp10 Miliar

Namun, hingga pukul 19.50 WIB, kedua korban belum berhasil ditemukan. Cuaca hujan yang turun membuat proses pencarian harus dihentikan sementara karena risiko longsor susulan.

“Kami berupaya secepat mungkin, namun kondisi hujan dan tanah yang labil menyulitkan pencarian. Kami berharap bisa menemukan korban secepatnya,” ungkap Ipda Putut Siswahyudi, Kasubsi PIDM Sihumas Polres Blitar dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/2/2025).

Menurut Ipda Putut, dugaan sementara, longsor terjadi akibat kondisi tanah tebing yang labil. Material tebing yang terdiri dari pasir Gunung Kelud dinilai rentan longsor, terlebih karena bagian bawahnya telah dikeruk secara manual untuk diambil pasirnya.

“Tebing ini memang rawan longsor, apalagi jika pasirnya terus diambil di bagian bawahnya. Kami mengimbau warga lebih berhati-hati,” pungkasnya

Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi masih dilakukan. Pihak berwenang juga mengimbau warga agar lebih berhati-hati saat melakukan aktivitas di sekitar tebing yang rawan longsor. (jun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *