Blitar, serayunusantara.com — Anggota Komisi VIII DPR RI, Ir. Endro Hermono, MBA, menghadiri kegiatan Seminar Peran Pendidikan Keagamaan (Pesantren) dalam Membangun Karakter Anak dan Keluarga Mandiri yang berlangsung di Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Komisi VIII DPR RI, Kementerian Agama Republik Indonesia, dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
Seminar ini menjadi ajang strategis dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan, pemerintah, dan lembaga keagamaan dalam membangun karakter anak bangsa yang berakhlak dan mandiri.
Baca Juga: Anggota DPRD Ini Ikutan Tanam Jagung di Gododeso Blitar, Apa Tujuannya?
Dalam kegiatan tersebut, hadir sebagai narasumber Dr. Sutopo, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN SATU Tulungagung, serta Dhiya’u Shidiqy, dosen UIN Syekh Wasil Kediri.
Kedua akademisi tersebut memaparkan peran pesantren dalam membentuk karakter peserta didik yang berlandaskan nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial.
Dalam sambutannya, Endro Hermono menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para pengasuh serta pengajar lembaga pendidikan keagamaan.
Baca Juga: 40 Pemilik dan Pekerja Klinik Hewan di Kota Blitar Diberikan Vaksin Anti Rabies
Ia menilai bahwa pesantren dan sekolah berbasis keagamaan memiliki kontribusi besar dalam menjaga moralitas dan membangun kemandirian generasi muda.
“Saya sangat berterima kasih kepada para pengajar di lembaga pendidikan keagamaan karena telah berupaya membangun karakter anak dan keluarga yang lebih mandiri,” ungkap Endro Hermono.
Lebih lanjut, Endro menegaskan bahwa pendidikan keagamaan adalah pilar penting dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.
Menurutnya, di tengah tantangan globalisasi dan arus modernisasi yang cepat, pesantren berperan penting dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan dan spiritualitas generasi muda.
Komisi VIII DPR RI, kata Endro, berkomitmen untuk terus memperjuangkan peningkatan mutu pendidikan keagamaan di Indonesia, termasuk dalam hal peningkatan kapasitas tenaga pendidik, kesejahteraan santri, dan penguatan infrastruktur pesantren.
“Kami akan terus mengawal kebijakan agar lembaga pendidikan keagamaan mendapatkan perhatian yang layak dari negara,” tambahnya.
Baca Juga: Endro Hermono Dorong Penguatan Pendidikan Islam dalam Seminar Publik di Blitar
Sementara itu, Dr. Sutopo, M.Pd. dalam paparannya menyampaikan bahwa pendidikan keagamaan bukan sekadar sarana belajar ilmu agama, tetapi juga wadah pembentukan karakter yang melahirkan generasi tangguh dan bertanggung jawab.
“Kemandirian keluarga berawal dari karakter yang kuat, dan karakter itu tumbuh dari pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai agama,” tegasnya.
Narasumber lainnya, Dhiya’u Shidiqy, M.M., menyoroti pentingnya kolaborasi antara pesantren, keluarga, dan masyarakat dalam membangun sistem pendidikan yang adaptif terhadap perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar ajaran Islam.
Kegiatan ini diikuti oleh berbagai unsur, antara lain para pengasuh pesantren, dosen, tokoh masyarakat, serta mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. Diskusi berjalan aktif dan produktif, menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis bagi penguatan pendidikan keagamaan di tingkat lokal maupun nasional.
Melalui seminar ini, diharapkan terbangun komitmen bersama antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam memperkuat peran pesantren sebagai pusat pembentukan karakter bangsa dan pondasi keluarga yang mandiri serta berdaya saing tinggi. (Fak/serayu)








