GKSB Indonesia-Korea Selatan Buka Potensi Kerja Sama Bidang Pertanian

Ketua GKSB DPR RI – Parlemen Korea Selatan Edward Tannur saat diwawancarai Parlementaria di sela-sela Kunjungan Kerja Ketua Majelis Nasional (Parlemen) Republik Korea Kim Jin-Pyo ke DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2022). Foto: Runi/nr

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman DPR RI, Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI – Parlemen Korea Selatan Edward Tannur menekankan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan akan membuka peluang akselerasi perbaikan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknologi di sektor pangan di Indonesia. Harapan tersebut muncul usai dirinya mengikuti serangkaian pertemuan antara DPR RI dengan Parlemen Korea Selatan baru-baru ini.

“Pada prinsipnya, hubungan Indonesia dan Korea Selatan sudah terjalin 50 (lima puluh) tahun. (Kerjasama) ini bisa lebih dipererat salah satunya, bidang pertanian di Indonesia dan Korea Selatan. Kami juga ingin ada pertukaran (SDM) pertanian, kami juga ingin pertukaran teknologi,” ucap Edward saat ditemui oleh Parlementaria di sela-sela Kunjungan Kerja Ketua Majelis Nasional (Parlemen) Republik Korea (Speaker of National Assembly of Republic of Korea) Kim Jin-Pyo ke DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (19/1/2022).

Baca Juga: Anggota DPR RI, Endro Hermono Tampung Keluhan Petani di Wilayah Blitar Timur

Perlu diketahui, antara Indonesia dan Korea Selatan telah mengesahkan Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) terhitung sejak 1 Januari 2023 lalu. Lewat pengesahan itu, hubungan kerja sama perdagangan Indonesia dan Korea Selatan diharapkan meningkat.

Bagi Edward, peluang ini harus dimanfaatkan penuh. Salah satunya, sebutnya, kesejahteraan para petani khususnya para petani tradisional di tengah krisis global. Ia menilai ketahanan pangan akan kuat jika kesejahteraan petani Indonesia turut menjadi prioritas.

“Mereka pun juga tertarik dengan potensi sumber daya alam kita. Itu yang akan kita saling pelajari. Kita ini punya bonus demografi, potensi lahan yang besar. Jadi itu kita harus efektif dan efisien,” pungkas politisi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPR RI itu.

Dikutip dari laman Kementerian Perekonomian, dari sisi hubungan ekonomi bilateral, total perdagangan Indonesia-Korea pada tahun 2021 sebesar USD18,4 miliar atau mengalami kenaikan 37,8% dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Republik Korea juga menduduki peringkat ke-7 sebagai investor terbesar Indonesia pada tahun 2021 dengan total FDI senilai sekitar USD1,6 miliar. (ts/rdn/ruf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *