Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar. (foto: DPR RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Wakil Ketua DPR RI bidang Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar mengingatkan pemerintah dan stakeholder pertanian Indonesia untuk fokus kolaborasi ketahanan pangan di dalam negeri. Hal itu diungkap pria yang akrab disapa Gus Imin menanggapi pertemuan Indonesia dan ASEAN dengan Rusia, India, dan Kanada.
“Kolaborasi dengan ASEAN dan negara lain soal ketahanan pangan itu perlu. Tetapi saya kira dengan kondisi saat ini seharusnya kita fokus kolaborasi di dalam negeri dulu, perkuat dulu ketahanan pangan kita dari hulu sampai hilir,” kata Gus Imin melalui pernyataan tertulis yang diterima Parlementaria di Jakarta, Jumat (14/7/2023).
Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan, pemerintah seharusnya mengedepankan pembenahan manajemen ketahanan pangan nasional sebelum menjalin kolaborasi dengan ASEAN maupun negara lain. Menurutnya, negara lain juga pasti akan mempertahankan ketahanan pangan dalam negeri ketika mereka dihadapkan pada ancaman kekeringan dan cuaca ekstrem, misalnya akibat fenomena El Nino.
“Seharusnya dibenahi dulu di dalam negeri, pastikan ketahanan pangan kita betul-betul terealisasi. Kenapa? Ya karena negara lain juga pasti mikir-mikir menyuplai pangan ke kita ketika dihadapkan cuaca ekstrem, kekeringan karena El Nino misalnya,” ungkapnya.
Baca Juga: Diresmikan Presiden Jokowi, Jalan Tol Cisumdawu Dukung Operasional Bandara Kertajati
Menutup pernyataan resminya, Gus Imin mengingatkan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional dalam menghadapi ancaman krisis pangan global. Ia menyatakan komitmen itu bisa terealisasi dengan baik apabila setiap kementerian dan lembaga terkait bersama-sama mewujudkan ketahanan pangan nasional.
“Pak Jokowi berulang kali menyampaikan komitmen untuk terus meningkatkan produksi dan menjamin ketercukupan pangan dalam negeri, ini yang harus dipegang oleh setiap kementerian dan lembaga. Semua perlu berjalan beriringan agar ketahanan pangan kita betul-betul terealisasi,” tutup legislator Dapil Jawa Timur VIII itu.
Diketahui, sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Kanada untuk memperkuat kerja sama di bidang ketahanan pangan.
Kerja sama tersebut dinilai Retno penting karena saat ini dunia sedang menghadapi situasi kerawanan pangan, yang antara lain disebabkan invasi Rusia di Ukraina. Selain itu, negara-negara ASEAN menghadapi ancaman El Nino yang dapat berdampak pada hasil panen tanaman pangan dan menyebabkan gangguan pada rantai pasok pangan secara global.
Karena itu, tutur Retno, Indonesia berharap komitmen bersama untuk memperkuat kesiapan kawasan di bidang ketahanan pangan bisa direfleksikan dalam pernyataan bersama (joint statement) pada KTT ASEAN-Kanada, September mendatang. (uc/rdn)