Hadapi Tantangan Baru, Perempuan Harus Cakap Ikuti Perkembangan Zaman

Sekretaris Kemen PPPA, Titi Eko Rahayu dalam kegiatan “Hari Kartini Tahun 2024 Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), di Bandung, Minggu (28/4). (Foto: KemenPPPA RI)

Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman KemenPPPA RI, Seiring perkembangan teknologi yang pesat, perempuan menghadapi berbagai tantangan baru dalam memperjuangkan kesetaraan akses guna menyejahterakan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Melihat hal tersebut, Sekretaris Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Titi Eko Rahayu meminta para Kartini masa kini untuk meningkatkan kesadaran dan kecakapan dalam mengikuti perkembangan zaman.

“Jika dulu kita dihadapkan oleh keterbatasan akses dan pendidikan, maka di era yang serba terhubung ini, tantangan konektivitas tanpa batas menjadi salah satu yang perlu kita perhatikan. Adanya artificial intelligent (AI) yang terus dikembangkan di berbagai belahan dunia juga menimbulkan tantangan yang tidak kalah banyaknya, seperti makin maraknya kasus pornografi onlinegrooming pada anak-anak lewat sosial media, bahkan manipulasi menjadi tidak terelakkan,” ujar Titi, dalam kegiatan “Hari Kartini Tahun 2024 Parisadha Buddha Dharma Niciren Syosyu Indonesia (NSI), di Bandung, Minggu (28/4).

Lebih lanjut, Titi menilai, kolaborasi lintas pihak dapat menjadi salah satu upaya menghadapi tantangan perkembangan zaman bagi perempuan. “Banyak praktik baik yang menunjukkan bahwa keterlibatan perempuan tidak hanya bermanfaat bagi perempuan itu sendiri, tapi juga bagi keluarga dan masyarakat di sekitarnya, bahkan bagi bangsa dan negara. Untuk itu, Kemen PPPA selalu mengambil peran aktif dan kontributif dalam mendorong upaya-upaya kolektif dalam memajukan perempuan dalam berbagai bidang. Kami tentu sangat mendukung sinergi dengan seluruh pihak termasuk kelompok keagamaan seperti NSI dalam mewujudkan cita-cita ini,” tutur Titi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Supriyadi mendorong masyarakat, khususnya perempuan untuk melakukan upaya terbaik bagi lingkungannya sebagaimana yang dilakukan oleh Kartini.

Baca Juga: Kemen PPPA bersama UNICEF melaksanakan Evaluasi serta Penyusunan Rencana Bimbingan Teknis

“Kalau kita cuplik dari lagu ‘Ibu Kita Kartini’, itu sangat jelas bahwa beliaulah putri Indonesia yang mengharumkan bangsa. Spirit itulah yang dikupas tuntas hari ini dan dikembalikan pada bagaimana kita memahamami tentang perbuatan-perbuatan yang kita lakukan. Barang siapa menabur, dialah yang akan menuai. Oleh karena itu, untuk bisa mengharumkan bangsa, maka lakukanlah yang terbaik,” pungkas Supriyadi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *