Harga Ayam Tembus Rp37 Ribu, Pedagang UMKM Kuliner di Blitar Tertekan

Blitar, serayunusantara.com – Harga daging ayam ras di Kabupaten Blitar kembali naik hingga menyentuh Rp37.000 per kilogram di tingkat konsumen.

Kenaikan harga pangan ini membuat pedagang ayam goreng dan bakso, yang mayoritas berasal dari pelaku UMKM kuliner, semakin tertekan karena keuntungan mereka menipis.

Data Rata-Rata Harga Provinsi Jawa Timur per 27 September 2025 mencatat, harga ayam ras di pasar tradisional berada di kisaran Rp36.000–Rp37.000 per kilogram.

Baca Juga: Lewat Gerai Sembako, Koperasi Merah Putih Kelurahan Wlingi Blitar Wujudkan Inpres Presiden

Kondisi ini dinilai memberatkan pedagang kecil yang bergantung pada stabilitas bahan baku untuk menjaga kelangsungan usahanya.

“Sebelumnya masih bisa bernapas lega. Sekarang, dengan harga ayam segini, untungnya sangat tipis. Kalau harga jual kami naikkan terlalu banyak, pembeli bisa kabur,” kata Sari, pedagang ayam goreng di Jalan Karangrejo-Slorok, Sabtu (27/9/2025).

Baca Juga: Tarik Tunai di ATM BRI, Nasabah di Blitar Temukan Uang Lusuh Diduga Palsu

Keluhan serupa juga datang dari penjual bakso. Budi, pedagang bakso keliling, mengaku harus mengatur ulang komposisi bahan agar biaya produksi tidak terlalu membengkak.

“Yang penting usaha tetap jalan dan pelanggan tidak kecewa,” ujarnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Blitar, Darmadi, membenarkan adanya kenaikan harga ayam di pasar tradisional. Ia menyebut lonjakan dipicu oleh meningkatnya permintaan masyarakat menjelang Muludan dan kegiatan besar lainnya.

“Tidak ada kelangkaan. Kami terus menjaga ketersediaan daging ayam di pasar,” tegas Darmadi.

Lonjakan harga pangan ini menjadi ujian bagi UMKM kuliner di Blitar. Mereka berharap pemerintah dapat menjaga stabilitas pasokan dan harga agar usaha tetap bertahan di tengah naiknya biaya produksi. (Ati/serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *