Blitar, serayunusantara.com – Harga cabai rawit di sejumlah pasar tradisional Kota Blitar terus mengalami kenaikan signifikan dalam dua pekan terakhir.
Lonjakan harga ini membuat para pembeli harus berpikir ulang untuk membeli dalam jumlah banyak, sementara para pedagang ikut waswas karena daya beli masyarakat mulai menurun.
Pantauan di Pasar Legi Kota Blitar pada Kamis (2/10/2025), harga cabai rawit tembus Rp 30.000 hingga Rp 32.000 per kilogram, padahal sebelumnya hanya berada di kisaran Rp 20.000 hingga Rp 22.000 per kilogram.
Kenaikan ini terjadi secara bertahap sejak awal Oktober dan terus merangkak naik seiring terbatasnya pasokan dari petani.
Baca Juga: Harga Cabai Rawit di Blitar Makin ‘Pedas’ Tembus 30 Ribu per Kilogram
Salah satu pedagang cabai, Bu Lis (45), mengatakan stok cabai dari pemasok mulai berkurang sejak dua minggu lalu. “Pasokan cabai dari petani memang turun karena cuaca tidak menentu. Banyak lahan yang gagal panen, jadi stok di pasar juga menipis,” ujarnya sambil merapikan tumpukan cabai di lapak miliknya.
Kenaikan harga ini juga sangat dirasakan pembeli. Siti, warga Sananwetan, mengaku biasanya membeli setengah kilogram cabai setiap minggu, tetapi kini hanya mampu membeli seperempat kilogram.
“Harga segini bikin boros. Mau nggak mau dikurangi, padahal cabai itu bumbu wajib buat masakan,” keluhnya.
Kondisi serupa juga terjadi di Pasar Templek Blitar. Pedagang di pasar tersebut menyebutkan harga cabai rawit bahkan bisa menyentuh Rp 35.000 per kilogram pada hari-hari tertentu.
Beberapa pedagang mengaku terpaksa mengurangi stok dagangan untuk menghindari kerugian jika cabai cepat layu dan busuk.
Menurut penjelasan pedagang, selain cuaca yang tidak menentu, tingginya permintaan dari luar daerah juga menjadi faktor pendorong kenaikan harga.
“Banyak pemasok dari luar kota juga ambil cabai ke sini. Jadi stok makin menipis dan harganya naik,” kata Jumari, pedagang lainnya. (Ke/serayu)







