Tulungagung, serayunusantara.com – Kabupaten Tulungagung kembali mengukir prestasi di tingkat nasional dengan meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak (KLA) untuk ke-11 kalinya secara berturut-turut.
Penghargaan ini diberikan langsung oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) RI, Arifatul Choiri Fauzi, kepada Bupati Tulungagung H. Gatut Sunu Wibowo, dalam acara yang digelar di Jakarta, Jumat (8/8/2025).
Bupati Gatut Sunu menegaskan, keberhasilan ini merupakan wujud nyata dari komitmen Pemerintah Kabupaten Tulungagung dalam menjamin terpenuhinya hak-hak anak sebagai bagian penting dari pembangunan daerah.
Baca Juga: Perangi Narkoba di Tulungagung, BNN Gandeng Ormas Jadi Garda Terdepan
Dari total populasi 1,13 juta jiwa, sekitar 25,53% merupakan anak di bawah usia 18 tahun—menjadikan perlindungan anak sebagai prioritas strategis.
“Kami tidak sekadar membuat program, tetapi memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan anak-anak Tulungagung. Perlindungan anak adalah investasi bagi masa depan,” ujarnya, Sabtu (9/8/2025).
Berdasarkan indikator pembangunan, Tulungagung menunjukkan perkembangan positif: Angka Harapan Hidup naik menjadi 75,13 tahun (2024), tingkat kemiskinan menurun menjadi 6,28%, IPM, Indeks Pembangunan Gender, dan Indeks Pemberdayaan Gender terus membaik, menandakan berkurangnya kesenjangan gender
Dalam pelaksanaan programnya, Pemkab Tulungagung mengadopsi pendekatan holistik, integratif, tematik, dan spasial. Langkah-langkah strategis yang dijalankan meliputi: Peningkatan alokasi anggaran untuk perlindungan anak di seluruh klaster.
Selain itu, Penetapan Peraturan Daerah Perlindungan Anak berbasis sistem Pembentukan Kecamatan dan Desa/Kelurahan Layak Anak, Integrasi isu anak dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.
Sejumlah inovasi menjadi penguat pencapaian ini, di antaranya: Pandu Keling, Pandu Catin, dan Pandu Ceria untuk pemenuhan dokumen identitas anak Pengembangan perpustakaan digital, taman bacaan desa, dan pusat informasi anak.
Baca Juga: Polisi Tindaklanjuti Kebakaran Gudang Perajin Meja Biliar di Gendingan Tulungagung
Sementara Fasilitas Puskesmas Ramah Anak, kawasan tanpa rokok, serta ruang publik ramah anak seperti RTH Ketandan, RTH Ngrowo, dan Hutan Kota Serta Partisipasi kelompok rentan juga mendapat perhatian melalui pembentukan Musyawarah Perempuan, Anak, dan Disabilitas (MUSPADI) yang aktif mulai dari desa hingga tingkat kabupaten.
Bupati Gatut Sunu menegaskan, penghargaan ini bukan garis akhir, melainkan pijakan untuk terus membangun Tulungagung yang lebih ramah, maju, dan berkeadilan bagi anak-anak.
“Capaian ini membuktikan bahwa perlindungan anak telah menjadi bagian utama dalam setiap kebijakan pembangunan daerah,” pungkasnya. (Serayu)