IKN Didesain Menjadi Kawasan Pertumbuhan yang Smart, Green, dan Sustainable

Ketua Komisi V DPR RI Lasarus melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (2/7/2024). (Foto : Eko/Andri)

Penajam Paser Utara, serayunusantara.com – Melansir dari laman DPR RI, Komisi V DPR RI melakukan Kunjungan Kerja Spesifik ke Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (2/7/2024). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau secara langsung progress pembangunan infrastruktur dan transportasi yang sedang, telah, dan akan dilakukan. Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, Pemerintah perlu menyampaikan hasil evaluasi dan capaian atas target yag telah ditentukan.

Selain jajaran Anggota Komisi V dari lintas fraksi, kunspek ini didampingi oleh para pejabat dari mitra kerja Komisi V DPR RI, Kementerian PUPR, Kementerian Perhubungan, BMKG, dan BNPP/ Basarnas. Lasarus menjelaskan, pembangunan IKN harus menjadi upaya untuk mengubah paradigma pembangunan menjadi Indonesia-sentris.

Menurutnya, IKN Nusantara harus didesain sebagai kawasan pertumbuhan baru dengan semua kriteria yang meliputi smart, green, dan sustainable. Pemerintah harus memanfaatkan momentum akselerasi pembangunan nasional untuk mewujudkan visi Indonesia 2045.

“Oleh karena itu, pada kesempatan Kunjungan Kerja ini, Pemerintah perlu menyampaikan hasil evaluasi dan capaian atas target yag telah ditentukan, terkait progress pembebasan lahan, pelaksanaan pembangunan, penyerapan anggaran, kendala dan upaya mengatasi permasalahan dalam pembangunan IKN ini,” papar Politisi Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Baca Juga: Kementerian PUPR Bersama Komisi V DPR RI Tinjau Jalan Tol Akses Menuju IKN Nusantara

Komisi V DPR RI menegaskan bahwa percepatan pembangunan infrastruktur di IKN ini tidak boleh mengabaikan aspek kualitas yang harus sesuai standar teknis, baik desain maupun dalam pelaksanaan konstruksi dan rencana pemanfaatannya.

Termasuk di dalamnya upaya-upaya adaptasi terhadap bencana, kepedulian terhadap lingkungan hidup dan sejauh mana pelibatan masyarakat sekitar. Utamanya yang menjadi sorotan publik, yaitu sejauh mana pelibatan masyarakat sekitar IKN dan sejauh mana keterpenuhan infrastruktur pendukung seperti air baku dan mobilisasi transportasi penduduk IKN.

“Selain itu, kami mengharapkan agar pemeliharaan rutin dan pengawasan selama operasional seluruh fasilitas sarana dan pasarana IKN juga menjadi hal sangat penting untuk memastikan keamanan dan kelayakan infrastruktur yang telah dibangun,” tandas Lasarus.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *