Ini Dorongan DKPP kepada Mantri Tani di Kabupaten Blitar Soal Program Percepatan Tanam 

Rapat yang digelar bersama pihak terkait di ruang rapat DKPP Kabupaten Blitar, Senin, 22 April 2024. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Masalah kerawanan pangan menjadi perhatian serius pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Apalagi sudah ada sejumlah negara yang mengalami krisis pangan, agar kejadian serupa tidak terjadi di Indonesia diperlukan sinergitas antar pihak untuk mencegahnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar terus berupaya menyukseskan program ketahanan pangan guna mengatasi kerawanan pangan. Program yang dijalankan untuk mengatasinya antara lain percepatan tanam dan pompanisasi.

Selain bekerjasama dengan tentara nasional Indonesia (TNI) serta Perusahaan Listrik Negara (PLN), DKPP Kabupaten Blitar juga terus berkoordinasi dengan koordinator penyuluh pertanian atau mantri tani. Sebab mereka yang bersinggungan langsung dengan petani.

Baca Juga: Dukung Program Pompanisasi, DKPP Kabupaten Blitar Kerjasama dengan PLN Jalankan Program Listrik Masuk Sawah 

Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan, para mantri ini mengampu para penyuluh pertanian di kecamatannya masing-masing. Sehingga mantri tani adalah jembatan utama dinas pertanian dan para petani.

Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Oleh karena itu, pria yang pernah menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar ini mendorong mantri tani untuk mengetahui kondisi pertanian di wilayahnya.

“Sehingga ketika ada program pompanisasi seperti ini, yang juga ada bantuan mesin pompa, sehingga diharapkan bisa betul-betul tepat sasaran,” ungkapnya saat usai rapat yang digelar bersama pihak terkait di ruang rapat DKPP Kabupaten Blitar, Senin, 22 April 2024.

Dia menegaskan, setiap kelompok tani yang telah mendapatkan bantuan pompa air harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Jangan sampai tidak dimaksimalkan, apalagi kalau sampai terbengkalai.

“Jadi para penyuluh pertanian ini harus mendatangi mana saja tempat yang ada sumber airnya, yang masih memungkinkan ketika musim kemarau diambil airnya untuk mengairi sawah,” ungkapnya.

Toha juga menyampaikan pesan dari perwakilan Kementan RI yang berada di wilayah Blitar. Pesan yang disampaikan ialah bakal turut serta memantau program percepatan tanam yang dilakukan oleh Kementan RI.

“Jadi mereka selalu memantau kegiatan-kegiatan percepatan tanam di Kabupaten Blitar,” ucapnya. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *