Kemenag dan PBNU Sinergi Bina Keluarga Sakinah

Jajaran Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahah Nadhalatul Ulama (NU) periode 2023-2025. (Foto: Kemenag RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Upaya membina keluarga sakinah terus dilakukan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama. Terbaru, Kemenag menjalin kerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam program Bina Keluarga Sakinah.

Peluncuran kerja sama ini digelar secara simbolis dengan menabuh rebana oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama, bersama Ketua Umum PBNU, Sekjen PBNU, dan Alissa Wahid. Hadir dalam peluncuran ini, para Stafsus dan Staf Ahli Menag serta jajaran pengurus PBNU.

Bersamaan dengan peresmian kerja sama Bina Keluarga Sakinah, dilantik juga Satuan Tugas (Satgas) Nasional Gerakan Keluarga Maslahah Nadhalatul Ulama (NU) periode 2023-2025. Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ditunjuk sebagai Ketua Satgas.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan alasan PBNU menjalankan Gerakan Keluarga Maslahah Nahdlatul Ulama karena ingin kehadiran NU bermakna bagi peradaban umat manusia sesuai dengan tagline Merawat Jagat Membangun Peradaban.

“Apabila kita ingin berkontribusi untuk membangun peradaban tidak ada permulaan yang lebih valid selain dengan memulainya dari membangun keluarga. Maka membangun keluarga maslahat berarti membangun peradaban maslahat bagi seluruh umat manusia,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Kamis (13/4/2023) malam.

“Kalau keluarga tidak mendapatkan manfaat dari hikmah Nahdlatul Ulama berarti hikmah itu sia-sia. Jadi semua yang dilakukan oleh NU harus bisa diverifikasi dan diuji validitasnya melalui pengaruh dampaknya terhadap keluarga,” sambung Gus Yahya.

Baca Juga: Dukung Rintisan 1.000 Kampung Moderasi Kemenag Latih Penyuluh Agama

Ia menambahkan PBNU akan menginstruksikan kepada Satgas Nasional Gerakan Keluarga Maslahah mulai dari pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga tingkat desa untuk membentuk secara struktural.

“Tugas dari Satgas ini adalah melakukan operasi dukungan atau mem-back up pelaksanaan tugas-tugas yang nantinya akan diinstruksikan kepada seluruh jajaran kepengurusan NU. Dalam Satgas ini nanti unsur-unsur utamanya berasal dari badan-badan otonom NU. Mereka lah yang nanti menjadi pekerja yang mengeksekusi pelaksanaan tugas dari gerakan keluarga maslahah NU,” tandasnya.

Ia pun menginstruksikan Satgas ini menjadi supervisi. Menurutnya, Satgas ini didesain sehingga menjadi satu kesatuan tugas berbasis komanado, lewat jalur komunikasi langsung dari pusat hingga daerah tanpa perlu ada hambatan.

Gus Yahya berharap Satgas nasional dapat memastikan satgas di tingkat provinsi sampai desa diisi oleh personil yang betul-betul memiliki kapastitas dan paham akan tugasnya agar agenda ini berjalan dengan semestinya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *