Kemendikbudristek Tingkatkan Program Prioritas Melalui Transformasi Pendidikan Profesi Guru

Dirjen GTK, Nunuk Suryani pada siaran langsung Ngobrol Pintar Bareng Bu Nunuk bertajuk “Transformasi PPG” melalui Instagram, Senin (22/4). (Foto: Kemendikbudristek RI)

Lombok Timur, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemendikbudristek RI, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) terus melakukan transformasi pada program prioritas, salah satunya adalah Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Informasi transformasi program PPG sangat penting untuk para guru di satuan pendidikan yang belum tersertifikasi, baik yang masih menunggu dipanggil untuk Sertifikasi Pendidik (Serdik), maupun lulusan S1/D4 yang ingin menjadi guru. Inilah kesempatan yang berharga untuk bersama-sama berdialog akan transformasi tersebut,” ujar Dirjen GTK, Nunuk Suryani pada siaran langsung Ngobrol Pintar Bareng Bu Nunuk bertajuk “Transformasi PPG” melalui Instagram, Senin (22/4).

Dirjen Nunuk menambahkan, Linearitas untuk bidang studi guru kelas SD spesifik hanya dapat dipilih oleh S1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). “Linearitas yang disempurnakan ini dilakukan untuk mengatasai kegawatdaruratan guru SD. Contohnya adalah guru mata pelajaran Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKN, dan PG PAUD sudah linear dengan SD,” ucapnya.

Saat ini, Ditjen GTK juga sedang melakukan redistribusi guru. Hal itu dilakukan untuk membantu para guru yang jumlah jam mengajarnya belum terpenuhi, sehingga setelah mendapatkan sertifikat PPG para guru bisa mendapatkan tunjungan sertifikasi guru. “Kami juga sedang merancang program untuk para lulusan S1/D4 kependidikan agar bisa langsung mendaftar menjadi ASN, setelah mendapatkan penempatan nantinya akan bisa menempuh pendidikan PPG,” pungkas Nunuk.

Selanjutnya, Dirjen Nunuk menjelaskan bahwa saat ini bagi guru dalam jabatan yang sudah lolos seleksi administrasi dan telah mengikuti seleksi akademik pada tahun sebelumnya, maka menjadi kandidat yang akan terundang PPG tahun 2024. “Saat ini sudah tidak ada lagi kategori B atau A yang kala itu kategori digunakan pada saat seleksi administrasi pada tahun 2023 untuk membedakan mana yang telah mengikuti seleksi administrasi dan yang belum,” jelas Nunuk.

Baca Juga: Persiapan Telah Matang, Kemendikbudristek Siap Suguhkan Konser Musikal ‘Memeluk Mimpi-Mimpi’

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana tugas (Plt.) Direktur PPG, Adhika Ganendra, mengatakan bahwa untuk calon peserta PPG tahun 2024, penempatan lokasi mengajar akan disesuaikan dengan preferensi pilihan lokasi yang sudah dipilih peserta saat pendaftaran.

“Jika calon peserta berasal dari daerah Jawa Tengah, ia dapat memilih preferensi lokasi di Nusa Tenggara Barat. Jika ia lulus, akan langsung mendapatkan penempatan lokasi mengajar sesuai lokasi yang dipilih yaitu Nusa Tenggara Barat,” ujarnya

Andhika menambahkan, kuota PPG Prajabatan yang dibuka saat ini telah mempertimbangkan dengan jumlah kekosongan guru tahun 2025 dan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) penyelenggara PPG serta izin bidang studi PPG yang tersedia pada masing-masing provinsi.

“Kuota PPG 2024 telah melewati dua pertimbangan tersebut, kami harapkan adanya persaingan antarcalon peserta di masing-masing provinsi dengan harapan meningkatkan kualitas guru di daerah tersebut,” tutup Adhika.

Pendaftaran PPG tahun 2024 masih dibuka hingga 15 Mei 2024 dengan mengakses laman ppg.kemdikbud.go.id lalu klik “Daftar PPG Prajabatan” di pojok kanan atas. Informasi lengkap tentang syarat dan tata cara pendaftaran bisa dapat diakses melalui laman tersebut. Tayangan ulang seluruh informasi tentang Transformasi PPG dapat diakses melalui Instagram @nunuksuryani.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *