Kemenlu menyelenggarakan Lokakarya Promosi Pariwisata Belitung bagi Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara Bagian Selatan dan Asia Timur di kota Tanjung Pandan (Foto: Kemenlu RI)
Tanjung Pandan, serayunusantara.com – Tanjung Kelayang di Kabupaten Belitung ditetapkan sebagai salah satu dari 10 Destinasi Pariwisata Prioritas atau dikenal juga sebagai ’10 Bali Baru’ sejak 2015. Belitung menyimpan potensi pariwisata berkelanjutan yang amat menarik karena dianugerahi berbagai pilihan destinasi, mulai dari pantai berhias formasi batuan granit hingga ekosistem penuh flora dan fauna unik. Selain itu, statusnya sebagai salah satu UNESCO Global Geopark adalah bentuk pengakuan dunia terhadap kekayaan alam Belitung yang luar biasa.
Dalam lima tahun terakhir, wisatawan asal Asia Tenggara dan Asia Timur mendominasi kunjungan wisman ke Belitung. Hal ini dapat dijelaskan oleh kedekatan geografis dan sejarah/budaya dengan kawasan tersebut serta keunikan alam Belitung. Sebelum pandemi, kunjungan wisman ditunjang adanya penerbangan langsung dari negara jiran. Namun terhenti saat pandemi melanda dan belum diaktifkan kembali.
Berdasarkan fakta itu, Kemenlu menyelenggarakan Lokakarya Promosi Pariwisata Belitung bagi Perwakilan RI di Kawasan Asia Tenggara Bagian Selatan dan Asia Timur di kota Tanjung Pandan pada Senin (29/05). Bupati Belitung, H. Sahani Saleh menyambut baik inisiatif untuk merevitalisasi pariwisata Belitung yang sempat terpuruk akibat pandemi. Ia juga menyampaikan perlunya upaya yang berkesinambungan. Hal ini diamini segenap narasumber dan peserta lokakarya, termasuk perwakilan berbagai asosiasi pelaku industri pariwisata Belitung.
Pada kesempatan yang sama, Trisari Dyah Paramita, Sekretaris Direktorat Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, mengemukakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi pelaksanaan diplomasi ekonomi melalui pemulihan pariwisata oleh Perwakilan RI di luar negeri untuk mendukung Belitung. Perwakilan diharapkan dapat mempromosikan bukan saja destinasinya namun juga potensi investasi untuk pengembangan pariwisata di Belitung seperti KEK Tanjung Kelayang.
Baca Juga: Wisata Kuliner Indonesia di KJRI Noumea 2023, Ramai Kebanjiran Pengunjung
Peserta sepakat bahwa keterbatasan aksesibilitas Belitung secara langsung dari luar negeri merupakan kendala utama mendatangkan wisman. Untuk itu, Kemenlu dan Perwakilan diharapkan dapat mengkoordinasikan pihak-pihak terkait guna meyakinkan maskapai agar membuka kembali rute penerbangan dari luar negeri ke Belitung. Termasuk juga mengangkat agenda ini dalam pertemuan bilateral, baik pada tingkat pejabat tinggi, menteri, maupun kepala pemerintahan.
Selain itu, upaya promosi juga perlu dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan digitalisasi. “Content is King!”, tukas Rustam Effendie pendiri situs belitungisland.com. Ia menyampaikan gagasan kompetisi konten dan kolaborasi dengan influencers yang memiliki jangkauan global untuk mempromosikan pariwisata Belitung kepada dunia. Ditambahkan oleh Duta Besar Mohammad Koba mengenai pentingnya penyiapan materi promosi yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Ia juga menekankan narasi konten promosi yang berkualitas sesuai dengan segmentasi pasar yang dituju.
Sementara itu, menurut Annyta selaku Kadispar setempat, kedepan Kabupaten Belitung akan menggencarkan pengembangan wisata minat khusus seperti wisata olahraga serta wisata geologi.
Kegiatan lokakarya ini melengkapi Perwakilan dengan pengetahuan mengenai Belitung sebagai destinasi dan potensi investasi wisata, bahan promosi pariwisata Belitung serta jejaring pelaku industri pariwisata di Belitung. Salah satu rencana aksi yang teridentifikasi dalam lokakarya adalah kolaborasi famtrip yang akan dilakukan oleh KBRI Beijing bekerjasama dengan Pemkab Belitung pada tahun 2024 untuk menggarap RRT sebagai negara yang dewasa ini mempunyai jumlah outbound tourists terbesar di dunia.***