Jatim, serayunusantara.com – Guna menciptakan generasi muda yang aktif dalam bidang kesehatan, Dinkes Jatim bersama Kwarda Gerakan Pramuka Jatim menyelenggarakan Perkemahan Bakti Daerah (Pertida) Saka Bakti Husada (SBH) ke-VII 2025 bertema “Pramuka sebagai Kader Kesehatan”.
Acara yang diikuti 491 peserta ini berlangsung pada 17-20 Juni 2025 di Bumi Perkemahan Alas Soeko, Desa Sukosari, Trawas, Mojokerto.
Pramuka sebagai Agen Perubahan Kesehatan
Ketua Kwarda Jatim, H.M. Arum Sabil, menegaskan bahwa Pertida bukan hanya perkemahan biasa, melainkan sarana pembelajaran bagi Pramuka untuk berkontribusi dalam pembangunan kesehatan.
“Ini adalah panggilan jiwa Pramuka untuk membangun Indonesia yang lebih sehat,” ujarnya saat pembukaan.
Ia menyoroti tantangan kesehatan seperti stunting, yang meskipun di Jatim turun menjadi 14,7% (terbaik kedua nasional), tetap perlu penanganan serius.
“Kita bukan penonton, tapi pelaku perubahan. Mulai dari edukasi gizi hingga kampanye digital hidup sehat,” tegas Arum Sabil.
Sinergi dengan Program Pemerintah
Kadinkes Jatim, Prof. Dr. Erwin Astha Triyono, menjelaskan Pertida bertujuan meningkatkan kompetensi Pramuka di bidang kesehatan melalui pelatihan teori dan praktik.
Kegiatan ini sejalan dengan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) Kemenkes, mendorong Pramuka memanfaatkan layanan Puskesmas dan mengedukasi masyarakat.
Baca Juga: Atlet Ponorogo Peraih Emas di Porprov 2025 Dapat Bonus Rp 45 Juta
Peserta akan mengikuti beragam zona aktivitas, seperti edukasi kesehatan, bakti sosial, dan lomba, untuk memperluas wawasan serta keterampilan. Dinkes Jatim juga menyediakan Cek Kesehatan Gratis bagi 100 warga sekitar di Balai Desa Sukosari.
“Semoga Pertida menjadi titik awal generasi muda untuk berkontribusi nyata dalam kesehatan masyarakat,” harap Prof. Erwin.
Melalui kolaborasi ini, diharapkan pembangunan kesehatan berkelanjutan di Jatim semakin terwujud. (serayu)
