Jatim, serayunusantara.com – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) kembali menggelar misi dagang dan investasi, kali ini bekerja sama dengan Provinsi Papua Barat Daya di Sorong pada Kamis (19/6/2025).
Total nilai transaksi yang tercapai mencapai Rp506,1 miliar, dengan rincian penjualan dari Jatim sebesar Rp307 miliar dan pembelian senilai Rp199,1 miliar.
Wakil Gubernur Jatim, Emil Elestianto Dardak, hadir mewakili Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan menekankan konsep Jatim Gerbang Baru Nusantara. “Ini adalah upaya mengubah paradigma pembangunan dari Jawa-sentris menjadi Indonesia-sentris, termasuk dengan wilayah seperti Sorong,” ujar Emil.
Ia juga menyatakan komitmen Jatim untuk tidak hanya mengambil sumber daya alam dari daerah mitra, tetapi juga menciptakan kemitraan berkelanjutan melalui investasi dan pengolahan bahan baku bersama.
“Tujuannya adalah membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menyambut positif kolaborasi ini. “Kami apresiasi niat baik Jatim untuk bersama membangun Indonesia. Mari manfaatkan momentum ini untuk diskusi dan sinergi yang bermanfaat,” katanya.
Baca Juga: Forkopimda Pantau Banjir di Jalan Porong Sidoarjo
Komoditas yang Dipertukarkan
Jatim mengekspor berbagai produk, seperti telur ayam, beras, minyak curah, daging sapi beku, kopi robusta, dan olahan mocaf. Sementara itu, Jatim membeli komoditas Papua Barat Daya seperti ikan layang beku, arang kayu, bunga pala, dan kayu bulat jenis Merbabu.
Peningkatan Jejaring Bisnis
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jatim, Iwan, menyatakan misi ini merupakan yang ke-4 pada 2025 dan ke-39 sejak kepemimpinan Khofifah-Emil. Sebanyak 100 pelaku usaha dari Papua Barat Daya dan 37 dari Jatim berpartisipasi.
“Tujuannya memperluas pasar, memperkuat neraca perdagangan, dan memfasilitasi investasi,” jelas Iwan.
Acara ini juga diisi dengan pertunjukan seni Wastra Kediri, penandatanganan 10 perjanjian kerja sama (PKS), serta komitmen transaksi antara pelaku usaha kedua provinsi. Penutupan ditandai dengan pemukulan Tifa dan pertukaran cenderamata. (Serayu)