Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta, Rabu (27/12/2023). (Foto: KKP RI)
Karawang, serayunusantara.com – Melansir dari laman KKP RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan terus berupaya menjadikan Pantai Utara Jawa (Pantura) sebagai kawasan maritim berbasis ekonomi biru. Salah satunya dengan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing.
Kepala BPPSDM I Nyoman Radiarta mengatakan, Indonesia, khususnya Pantai Utara Jawa memiliki aset kelautan dan perikanan dengan valuasi yang sangat besar, namun memiliki tantangan dalam pengelolaannya.
Untuk itu, kata Nyoman, penyiapan SDM KP melalui Pendidikan Tinggi sangat penting untuk menghasilkan SDM Unggul dan Berdaya Saing dengan kemampuan penelitian dan menciptakan inovasi.
“Tantangannya mulai dari overfishing, pencemaran sampah, minyak, abrasi jalan, banjir rob, hingga gelombang tinggi. SDM KP perlu mengasah diri dan mengembangkan kompetensi bidang kemaritiman untuk mengatasi tantangan tersebut,” kata Nyoman, Rabu (27/12/2023).
Nyoman menjelaskan, pengembangan komptensi SDM dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui Vocational Seminar Marine & Inland Fisheries (Series 1) bertajuk ‘Strategi Pengembangan Ekonomi Biru Berbasis Kawasan Maritim Pantura’ yang diselenggarakan Politeknik KP Karawang pada 19 Desember 2023 lalu.
Baca Juga: 2 Kapal Pengawas Baru KKP Siap Amankan Sumber Daya Laut Indonesia
Vocational Seminar Marine & Inland Fisheries itu menghadirkan akademisi, mahasiswa, dan peneliti yang memaparkan berbagai hasil penelitian dengan berbagai tema bidang kelautan perikanan, mulai dari perikanan tangkap dan budidaya perikanan berkelanjutan, pengolahan hasil perikanan, mekanisasi, hingga kebijakan pengembangan kelautan dan perikanan.
“Saya berharap hasil penelitian yang dipaparkan dan dibahas dalam seminar dan talkshow tersebut dapat memberikan kontribusi dalam pengelolaan kelautan perikanan yang berkelanjutan dan mendukung pencapaian ekonomi biru di Indonesia, terutama di Pantura,” ujarnya.
Direktur Sumber Daya Air Bappenas Mohammad Irfan Saleh mengatakan, visi pembangunan 2045 yang berisi kedaulatan, kemajuan, keberlanjutan sangat erat kaitannya dengan pembangunan kemaritiman. Artinya, kedaulatan negara baik fisik maupun dari sisi geopolitik sangat tergantung dari kekuatan maritim, serta kemampuan mengelola pesisir.
“Perlu peran serta seluruh instansi kementerian dan Lembaga, stakeholder, perguruan tinggi hingga Masyarakat untuk saling bersinergi membangun kemaritiman”, ungkapnya.
Sementara itu, Direktur Politeknik KP Karawang, Guntur Prabowo menegaskan, Vocational Seminar Marine & Inland Fisheries bertujuan untuk menghimpun hasil penelitian terapan pada sektor kemaritiman meliputi pengembangan potensi produk hasil kelautan dan perikanan, wisata bahari, penerapan teknologi dibidang kelautan dan perikanan dan transportasi laut di Pantura; merumuskan rekomendasi sebagai bahan pembuatan kebijakan yang bersifat strategis pada sektor kemaritiman khususnya Pantura; dan memperkuat jejaring penelitian terapan pada sektor kemaritiman.
Baca Juga: KKP Permudah Layanan Pengajuan Ekspor Produk Perikanan Via Bandara
“Hasil seminar ini nantinya dapat teraktualisasikan melalui publikasi jurnal dan prosiding yang dibuat agar dapat diadaptasi masyarakat serta memberikan sumbangsih bahan kebijakan pembangunan kemaritiman di kawasan pantura Jawa,” jelas Guntur.***