Ibu Negara Iriana Jokowi saat menghadiri kegiatan edukasi bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) di Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi pada Selasa 25 Juli lalu. (Foto: KKP RI)
Banyuwangi, serayunusantara.com – Melansir dari laman KKP RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan mendorong kreativitas anak sekolah di Banyuwangi, Jawa Timur, mengubah sampah menjadi barang-barang bernilai guna.
Kegiatan edukasi ini mendapat apresiasi dari Ibu Negara Iriana Jokowi saat menghadiri kegiatan edukasi bersama Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE KIM) di Bangsring Underwater, Kabupaten Banyuwangi pada Selasa 25 Juli lalu.
“Ini diolah jadi apa?” tanya Ibu Iriana.
“Dibuat jadi pot bunga bu,” jawab seorang anak yang membuat kerajinan dari botol plastik.
Kegiatan edukasi memanfaatkan sampah pesisir tersebut merupakan rangkaian Bulan Cinta Laut (BCL) dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional di Banyuwangi.
Baca Juga: KKP Kenalkan Teknologi Daur Ulang Melalui ATM Sampah
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau KeciL, Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Muhammad Yusuf menerangkan, kegiatan edukasi ini merupakan salah satu upaya mengembangkan kreativitas anak-anak sekaligus mengurangi sampah plastik yang terbuang.
Berkolaborasi dengan Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BP3) Banyuwangi, para pelajar berkreasi memanfaatkan sampah plastik menjadi barang bernilai ekonomis.
“Anak-anak sangat kreatif, dapat menciptakan karya seni yang indah dari bahan daur ulang sampah plastik dan alat yang sederhana seperti tempat pensil, gantungan kunci, pot, bunga dan tikar. Semua terbuat dari sedotan, botol, bungkus kopi, bungkus buah, dan lainnya yang dihias dengan pita dan cat warna warni agar menarik,” ujar Yusuf.
Lebih lanjut Yusuf menjelaskan, upaya daur ulang sampah plastik dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke laut setiap harinya. Itulah sebabnya, kegiatan literasi daur ulang sampah terus digalakkan pihaknya untuk menjaga ekosistem laut tetap sehat.
Baca Juga: KKP Akan Tambah Lagi Kapal Pengawas untuk Awasi Natuna
“Saat kita selesai menggunakan plastik terutama dalam bentuk kemasan, maka plastik-plastik ini tidak langsung menghilang karena umurnya sangat panjang. Oleh sebab itu, dengan keahlian dan kreativitas, plastik-plastik ini diolah menjadi produk yang bernilai ekonomis sehingga fungsinya berlangsung lebih lama. Kegiatan ini juga sudah dilakukan di beberapa penggiat dengan tujuan untuk mengurangi sampah yang bocor ke laut,” pungkasnya.
Edukasi sampah plastik yang dilatih oleh Tim Dharma Wanita Persatuan (DWP) KKP dan Tim Bank Sampah Induk Banyuwangi diikuti oleh 50 pelajar sekolah di Bangsring dan Wongsorejo, yang terbagi menjadi 10 kelompok.
Dalam pengelolaan sampah, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono terus berkomitmen untuk melaksanakan penyadartahuan kepada masyarakat khususnya mengenai pengelolaan sampah di laut sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 tentang Penanganan Sampah Laut dengan target pencapaian pengurangan sampah laut sebesar 70 persen hingga tahun 2025.***