Dirjen PDSPKP, Budi Sulistiyo dalam kegiatan “Indo Fisheries 2024 Expo & Forum”. (Foto: KKP RI)
Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman KKP RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan transaksi sebasar Rp 151,75 miliar dari kegiatan “Indo Fisheries 2024 Expo & Forum”. Pameran ini diikuti 61 peserta yang berasal dari Indonesia, Tiongkok, Taiwan, Singapura, Belanda, Korea Selatan, Malaysia, Vietnam dan India dengan menampilkan beragam produk seafood, industri budidaya, dan teknologi perikanan skala internasional.
“Alhamdulillah potensial transaksi di Indo Fisheries sampai lebih dari Rp150 miliar,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta (24/7/2024).
Budi memaparkan komoditas yang diminati pengunjung diantaranya adalah tuna, cumi, kakap merah, udang, bandeng, kerapu, dan rumput laut (agar dan karaginan), serta ada juga pakan dan obat-obatan. Pameran yang berlangsung tiga hari tersebut dikunjungi lebih dari 18.000 orang.
“Selain pembeli dari dalam negeri, potensial buyers dari luar negeri diantaranya, Korea, Vietnam, Malaysia, Tiongkok, dan Singapura,” urainya.
Di sela pameran, Ditjen PDSPKP bersama BPPSDMKP, Tuna Consortium, USAID, MSC, ISPIKANI, WWF, IPNLF, AP2HI dan APCI menggelar sejumlah takshow yang diikuti 300 peserta yang terdiri dari akademisi, praktisi, asosiasi, media, pemerintah dan masyarakat umum.
Baca Juga: KKP Terus Kawal Implementasi Pengelolaan Lobster
Tak hanya itu, Budi juga menjadikan forum tersebut sebagai ruang promosi “Protein Ikan untuk Generasi Emas” dengan menampilkan talkshow manfaat Hidrolisat Protein Ikan (HPI), serta demo mengolah kue dengan fortifikasi HPI oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang dihadiri pengurus Forikan se-Jabotabek, Ikatan Guru TK Indonesia Jakarta Timur, media, serta masyarakat umum.
Acara lain yang juga digelar di sela Indo Fisheries adalah Executive Gathering melibatkan 100 peserta yang terdiri dari pelaku usaha, calon buyers, pemerintah, asosiasi, dan profesional di bidang industri seafood.
“Kami juga bekerjasama dengan Indonesian Chef Association (ICA) untuk menampilkan “Shrimp and Tuna Cooking Show” yang dihadiri 300 peserta,” jelas Budi.
Sementara Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan KKP sebagai host, berkolaborasi dengan PT. Napindo Media Ashatama sebagai organizer di Indo Fisheries 2024 Expo & Forum. Pameran tersebut dilaksanakaan secara bersamaan dengan Indo Livestock dan Indo Agrotech yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), 17-19 Juli 2024.
Dikatakannya, KKP memfasilitasi paviliun seluas 126 m2 untuk empat brand produk perikanan Indonesia yaitu Indonesian Tuna, Indonesian Shrimp, Indonesian Pangasius, dan Indonesian Seaweed. Selain itu, ada beberapa pelaku usaha siap ekspor, seperti PT. Matsya Qualitas Indonesia, CV. Global Pangan Sadulur, PT. Perikanan Indonesia, PT. Indomina Cipta Agung, PT. Hardjo Andramina Nusantara, dan PT. Bintan Intan Gemilang yang diberi kesempatan untuk menampilkan produk unggulannya masing-masing.
Baca Juga: KKP Buru Dalang Penyelundup Benur di Cilacap
Selain menampilkan produk unggulan, KKP juga membuka pelayanan data dan informasi terkait implementasi kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dan Pengembangan Budidaya Berkelanjutan, seperti: Cara Penanganan Ikan yang Baik (CPIB), Cara Pembuatan Pakan Ikan yang Baik (CPPIB), Cara Pembuatan Obat Ikan yang Baik (CPOIB), Cara Distribusi Obat Ikan yang Baik (CDOIB), profil pasar luar negeri, prosedur ekspor, potensi investasi, dan prosedur perizinan Penanaman Modal Asing (PMA), serta informasi dan prosedur quality assurance.
“Di pameran kemarin, kita all out menampilkan potensi dan keunggulan perikanan Indonesia,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong peningkatan keterampilan masyarakat pesisir serta pembudidaya ikan, agar memiliki daya saing tidak hanya tingkat nasional, bahkan di tingkat global. Dirinya berharap, masyarakat yang kesehariannya bekerja di sektor perikanan ini, dapat menyajikan produk olahan perikanan, yang bisa bersaing ke pasar global.***