KKP Tingkatkan Peran Generasi Muda dalam Mitigasi Bencana

KKP melalui BPPSDM KP mengoptimalkan peran PIAMARI untuk meningkatkan literasi pentingnya mitigasi bencana alam bagi generasi muda. (Foto: KKP RI)

Pangandaran, serayunusantara.com – Melansir dari laman KKP RI, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) mengoptimalkan peran Pangandaran Integrated Aquarium Marine and Research Institute (PIAMARI) untuk meningkatkan literasi pentingnya mitigasi bencana alam bagi generasi muda.

Pelatihan mitigasi bencana dilaksanakan KKP bertepatan dengan peringatan 17 tahun tsunami menghantam pesisir Pangandaran.

“Keberadaan PIAMARI yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, memiliki urgensi sebagai pusat pengembangan SDM. Selain itu nilai strategis dan fungsi PIAMARI adalah mengenali karakteristik pesisir Selatan Jawa, Sumatra dan Samudera Hindia,” ujar Kepala Badan, I Nyoman Radiarta dalam siaran resmi KKP, Jumat (28/7/2023).

Pelatihan mitigasi bencana yang digelar oleh Pusat Riset Kelautan, yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) BPPSDM KP tersebut berlangsung di Desa Babakan, Kecamatan Pangandaran, Kab. Pangandaran, Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Baca Juga: KKP Kenalkan Teknologi Daur Ulang Melalui ATM Sampah

Kegiatan pelatihan diikuti perwakilan SMA N 1 Pangandaran; SMK N 1 Pangandaran; SMA Muhammadiyah Pangandaran; Poltek KP Pangandaran; SMA N 1 Parigi; SMK Farmasi Pangandaran; SMK N 2 Pangandaran; MAN 1 Pangandaran; SMKN 2 Cilacap dan SMK Putra Pangandaran.

Melalui kegiatan edukasi dan pelatihan mitigasi bencana tsunami ini, diharapkan dapat memberikan edukasi dan pemahaman terkait bencana tsunami serta pemicunya, upaya strategi mitigasi bencana tsunami, pengenalan jalur evakuasi dan lokasi-lokasi evakuasi tsunami di Pangandaran, serta simulasi kesiapsiagaan saat bencana tsunami.

“Karena dampak yang terjadi akibat bencana alam bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dalam penyelesaiannya, namun juga menuntut keterlibatan para ahli dari berbagai bidang untuk melakukan kajian sesuai dengan kapakarannya masing-masing, serta peran aktif masyarakat. Kerja sama lintas disiplin ilmu untuk mengkaji bencana alam dan dampaknya ini sangat diperlukan demi sebuah solusi yang terbaik dan komprehensif,” pungkas Nyoman.

Pangandaran, selain memiliki potensi kebencanaan, juga merupakan salah satu tempat obyek wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat. Kawasan ini memiliki daya tarik wisata meliputi keindahan pantai, serta taman laut yang memungkinkan pengunjung untuk melakukan berbagai aktivitas.

Baca Juga: KKP Akan Tambah Lagi Kapal Pengawas untuk Awasi Natuna

Untuk itu, manajemen bahaya dibutuhkan pada semua kawasan wisata termasuk kawasan wisata Pangandaran, untuk memastikan keselamatan dan keamanan pengunjung agar keberlanjutan wisata pada kawasan tersebut dapat terlaksana.

“Dari kejadian ini maka perlu adanya edukasikan kepada generasi muda dalam hal ini para siswa siswi tentang pentingnya mitigasi bencana pesisir,” ujar Ketua Pokja PT Pusriskel, Triyono mewakili Kepala Pusat Riset Kelautan.

Pihak petinggi sekolah yang menjadi peserta pelatihan pun mengapresiasi adanya pelatihan ini dan berharap PIAMARI dapat memberikan edukasi, pelatihan, maupun simulasi kebencanaan secara berkelanjutan kepada para siswa, tidak terbatas pada bencana tsunami namun juga terhadap jenis-jenis bencana lain yang sering terjadi di Kabupaten Pangandaran.

Sementara itu pemerintah daerah melalui Kecamatan Pangandaran juga berharap pelatihan mitigasi bencana juga terlaksana kepada pengelola hotel di kawasan wisata Pangandaran.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *