Jakarta, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenag RI, Komisi VIII DPR RI mengapresiasi peningkatan layanan haji yang dilakukan oleh Kementerian Agama. Hal ini disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) Kemenag di Jakarta.
“Saya mengapresiasi Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan jajaran dalam peningkatan layanan haji di Indonesia. Gus Menteri adalah sosok pekerja keras yang berani tidak populer dikala berhadapan dengan arus,” kata Ashabul Kahfi, Kamis (14/3/2024).
Rakernas Ditjen PHU yang berlangsung mulai 14 sampai 17 Maret 2024 itu dibuka oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas. Ashabul Kahfi berharap, kegiatan yang mengusung tema Mewujudkan Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang Aman dan Nyaman ini dapat merumuskan langkah-langkah peningkatan layanan kepada jemaah.
“Baik itu layanan konsumi, akomodasi, transportasi hingga katering.Tahun 2023 cacatan kami pelayanan ini sudah baik dan perlu ditingkatkan untuk tahun 2024 khususnya katering,” tandas Ashabul Kahfi.
Baca Juga: DPR dan Pemkot Tangerang Dukung Strategi Kemenag Sukseskan Haji 2024 Ramah Lansia
Terkait Istitha’ah kesehatan Ashabul melihat ada birokrasi yang terlalu panjang dari siskohates milik Kemenkes dan Siskohat Kemenag.
“Birokrasi ini harus segera dikoordinasikan dengan baik agar kuota jemaah haji dapat terpenuhi. Saya juga minta dilakukan percepatan pembangunan layanan jemaah seperti asrama haji dan sarana prasarana lainnya,” harap Ashabul Kahfi.
Komisi VIII DPR RI kata Ashabul Kahfi akan mendukung dan mendorong Kementerian Agama dalam peningkatan layanan haji dan umrah.
“Selamat kepada Bapak Menteri Agama yang telah bekerja keras dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada jemaah,” ujar Ashabul Kahfi.
Baca Juga: Buka Rakernas PHU, Menag Tekankan Layanan Haji Ramah Lansia hingga Umrah Backpacker
“Mudah-mudahan tahun ini dengan kuota lebih besar pelayanan bisa ditingkatkan. Kepada Pak Dirjen PHU jangan berkecil hati bila ada kekurangan, dalam melayani, karena tidak mudah memberikan pelayanan kepada ratusan ribu jemaah, ” tutupnya.***