Wakil Bupati Blitar Rahmat Santoso (tengah), saat membuka acara panen raya Inbrida di Desa Sragi, Kecamatan Talun, Maret lalu.(foto : dok achmad zunaidi/serayunusantara.com)
Blitar, serayunusantara.com | Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar gencar memperkenalkan teknologi pertanian Biosaka kepada para petani di Kabupaten Blitar, guna mengurangi penggunaan pupuk kimia karena dibuat menggunakan bahan-bahan alami.
Apa saja keuntungan apabila petani mengunakan pupuk Biosaka?
Menurut Kepala Dinas Dispertapa Kabupaten Blitar, Wawan Widianto, melalui Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana (Sarpras), Mat Safii, karena hal itu bisa menghilangkan ketergantungan bagi para petani dari pupuk bersubsidi (kimia) dan bisa mengurangi biaya produksi sebesar 3 juta per hektar.
Selain itu, dengan mengunakan pupuk Biosaka, tanah akan menjadi subur (tanah tetap lembab), penggunaan pupuk akan lebih efisien, hama penyakit tanaman akan berkurang, dan produksi akan lebih tinggi.
“Sebab itu kita gencar memperkenalkan teknologi pertanian Biosaka ini kepada para petani kita. Disamping itu, harapannya agar hasil pertanian petani dapat semakin meningkat, sehingga berdampak positif terhadap tingkat kesejahteraan para petani,” ungkapnya, saat diwawancarai serayunusantara di kantornya Jalan A. Yani, Kota Blitar, pada Kamis (20/10/2022) pagi.
Baca Juga : Begini Strategi Dinas Pertanian Kabupaten Blitar Tingkatkan Harga dan Perkenalkan Kopi Khas Blitar
Baca Juga : Tingkatkan Produksi Pertanian, Dispertapa Kabupaten Blitar Salurkan Bantuan Alsintan dari Kementan RI
Ia menegaskan, yang lebih penting yaitu dengan menjaga keberlanjutan pertanian yang menurutnya mulai dari sekarang budidaya pertanian harus diarahkan budidaya ramah lingkungan, dan Biosaka diharapkan menjadi salah satu jawabannya.
“Sebab, Biosaka terbuat hanya dari rerumputan dan dicampur dengan air lalu diremas-remas hingga larutan bersifat homogen, setelah itu dapat diaplikasikan langsung di lahan untuk semua jenis tanaman,” jelasnya.
Kemudian Kabid Sarpras ini mengatakan, bahwa sampai saat ini para petani Kabupaten Blitar sudah banyak yang mempergunakan aplikasi Biosaka dan hasilnya luar biasa. Bahkan, petani luar daerah pun juga banyak yang mempergunakannya.
“Karena, aplikasi Biosaka ini telah direkomendasi Kementrian Pertanian menjadi salah satu pupuk alternatif pengganti pupuk kimia,”
“Tanggapan petani pun sangat bagus sekali. Sebab, sekarang ini sarana produksi padi (Saprodi) seperti pupuk bersubsidi dikurangi, pupuk nonsubsidi harganya terus meningkat, Maka dengan hadirnya nutrisi alami ini, petani sangat di untungkan, hasil panennya bertambah,” pungkas Mat Safii.(adv/jun)