Lamongan Kini Miliki Desa Bebas Limbah, Apa Saja Keunggulannya?

Jatim, serayunusantara.com – Kodim 0812 Lamongan mengembangkan Kampung Pandu (Ketahanan Pangan Terpadu) menjadi desa tanpa limbah. Tiga sektor—pertanian, peternakan, dan perikanan—terintegrasi dengan baik sehingga tidak ada sisa produksi yang terbuang percuma.

Hal ini disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi, saat mendampingi Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan Kampung Pandu di Jotosanur.

“Awalnya, lokasi ini dipakai untuk kejuaraan motorcross, tapi kini berubah menjadi kawasan pangan terintegrasi. Semua limbah dimanfaatkan: kotoran ternak jadi pupuk, sisa pertanian diolah menjadi pakan. Tak ada yang terbuang—benar-benar desa tanpa residu,” ujar bupati yang akrab disapa Pak Yes.

Kampung Pandu juga sukses menciptakan varietas padi unggul, seperti PJM 01 hingga PJM 04. Selain itu, tempat ini menjadi pusat riset dan inovasi oleh Satgas Sego Boran (Sinergi dan Kolaborasi untuk Negeri) untuk mendukung swasembada pangan.

Gubernur Khofifah menyebut konsep integrated farming di Kampung Pandu tidak hanya mendukung green economy (pertanian berkelanjutan), tapi juga blue economy (ekonomi berbasis peternakan dan perikanan).

Baca Juga: Ada Jemaah Haji Asal Surabaya yang Diduga Terpapar Covid-19

“Jika ada yang ingin melihat contoh nyata blue economy, datanglah ke Kampung Pandu. Di sini, siklus hulu-hilir dan daur ulang ekosistem berjalan sangat baik,” ujarnya.

Khofifah mengapresiasi inovasi dan komitmen warga dalam mengembangkan pertanian terpadu dengan teknologi sederhana. Ia berharap model ini bisa diterapkan di seluruh Jatim.

Sementara itu, Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin menekankan bahwa integrated farming tidak harus dilakukan dalam satu lahan, tetapi yang terpenting adalah pemanfaatan sumber daya secara sinergis.

“Kami ingin menciptakan sistem terpadu yang memanfaatkan potensi masing-masing sektor. Ini tantangan besar, tapi inovasi tidak boleh berhenti,” tegasnya.

Pangdam berencana mengembangkan konsep serupa di seluruh Korem di Jatim dengan minimal lahan 10 hektar untuk mendukung ketahanan pangan.

Baca Juga: Dinsos Jawa Timur Pantau Pembangunan Sekolah Rakyat di UPT PPSPA Batu

Dalam acara tersebut, Bupati Lamongan juga melakukan panen padi varietas PJM 01 dan meresmikan Bukit Tidar (Tunas Indonesia Berkibar) bersama Gubernur Khofifah dan Pangdam Rudy Saladin. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed