Blitar, serayunusantara.com – Fungsi masjid di sepanjang jalur perjalanan utama Jawa Timur kini meluas melampaui tempat ibadah.
Saat cuaca ekstrem seperti hujan deras, masjid berfungsi sebagai titik perlindungan utama yang menawarkan keamanan dan ketenangan bagi para musafir dan komuter yang melintas.
Keberadaan serambi yang luas, tertutup, dan selalu tersedia, ditambah fasilitas seperti karpet tebal dan tempat wudu yang bersih, menjadikan masjid tempat singgah ideal untuk berteduh sambil menunaikan kewajiban salat.
Fungsi vital masjid sebagai tempat singgah ini dirasakan langsung pada Rabu sore, 22 Oktober 2025, ketika hujan lebat mengguyur wilayah Kabupaten Blitar.
Joko (38), seorang warga Tulungagung yang pulang kerja dari Kediri, terpaksa menepi di salah satu masjid di daerah Srengat.
“Tadi hujan sangat deras sekali, pandangan di jalan benar-benar terbatas dan sangat berbahaya kalau nekat. Saya langsung mencari masjid terdekat,” ujar Joko.
Ia memilih singgah di masjid karena dapat mengamankan diri dari bahaya cuaca buruk sekaligus menunaikan salat Ashar.
“Selain berteduh, saya bisa salat dengan tenang. Serambi masjid sangat membantu karena luas dan terlindung. Daripada memaksakan diri, masjid selalu jadi pilihan paling aman untuk jeda sejenak,” tambah Joko. (Serayu)