Jatim – Capaian Luas Tambah Tanam (LTT) di Kabupaten Lamongan berhasil melampaui target yang ditetapkan secara nasional. Hingga 29 Desember 2025, realisasi LTT di Lamongan tercatat mencapai 192.430 hektare, melampaui target nasional sebesar 192.373 hektare.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Lamongan, Mugito, menyampaikan bahwa capaian tersebut menjadi indikator kesiapan Lamongan dalam mendukung program swasembada pangan nasional tahun 2025.
“LTT di Kabupaten Lamongan sudah melampaui target angka yang telah ditetapkan nasional. Capaian ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Lamongan siap berkontribusi dalam rangka mewujudkan swasembada pangan tahun 2025, seperti yang telah ditargetkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto,” ujar Mugito dalam siaran pers Humas Pemkab Lamongan, Rabu (31/12/2025).
Baca Juga: Kabupaten Lamongan Jadi Percontohan Simulasi Penebusan Pupuk Subsidi Perikanan
Sebagai salah satu daerah penyangga pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Lamongan terus mengoptimalkan produktivitas sektor pertanian, khususnya komoditas padi. Saat ini, luas baku sawah di Lamongan tercatat mencapai 96.095,5 hektare.
Untuk mendukung peningkatan LTT sekaligus mempertahankan predikat sebagai lumbung pangan nasional, Pemkab Lamongan telah melakukan berbagai langkah strategis.
Di antaranya penyediaan benih unggul, pembangunan serta rehabilitasi jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier, pembangunan embung serta sumur dalam dan dangkal, hingga optimalisasi lahan sawah dan non-sawah seperti rawa, lahan bera, dan kawasan perhutanan sosial agar dapat ditanami padi.
Selain itu, dukungan juga diberikan melalui penyediaan pompa air, pendampingan petani melalui sekolah lapang seperti SL GAP dan SL PHT, guna memastikan proses budidaya padi berjalan optimal hingga masa panen.
Langkah lain yang turut dilakukan meliputi penyusunan jadwal tanam di setiap kecamatan, pemantauan lapangan secara rutin, serta identifikasi ketersediaan benih, pupuk, dan alat mesin pertanian.
“Pemkab Lamongan dan petani Lamongan siap serempak mensukseskan program swasembada pangan. Ragam upaya telah dilakukan, bahkan Pemkab Lamongan sudah mencanangkan penggunaan dana desa minimal 20 persen untuk pertanian, dan rencananya akan kami gunakan untuk pelaksanaan sekolah lapang. Tujuannya agar kemampuan petani lebih maksimal dalam mengelola dan mengatasi masalah pertanian,” jelas Mugito.
Baca Juga: Pemkab Blitar Serahkan 3.132 Sertipikat Redistribusi Tanah PPTPKH Tahap II
Ia menambahkan, keberhasilan pencapaian LTT juga memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan petani.
Bertambahnya luas area tanam berbanding lurus dengan peningkatan produksi pangan, yang pada akhirnya membuka peluang kerja baru serta meningkatkan nilai ekonomi lahan, termasuk pemanfaatan lahan tidur di wilayah pedesaan. (ke/ha)













