Jakarta, serayunusantara.com — Melansir dari laman Kemenkeu RI, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams, dan Financial Secretary (FS) of the Hong Kong Special Administrative Region, Paul Chan Mo-po, secara terpisah di Jakarta pada Rabu (8/1).
Dalam pertemuan dengan Penny Williams, Menteri Keuangan Sri Mulyani membahas hubungan kerja sama yang sangat baik antara Indonesia dan Australia. Kesempatan ini sekaligus juga menjadi momen perpisahan keduanya mengingat sang Duta Besar akan segera mengakhiri tugas setelah hampir 4 tahun berkarya.
“Penny menyampaikan apresiasi terhadap sejumlah inisiatif diplomatik yang dilakukan Indonesia untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Menteri Keuangan sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati.
Diskusi keduanya juga menyentuh isu internasional yang lebih luas, seperti ketidakpastian ekonomi yang terjadi akibat ketegangan geopolitik dan perlambatan ekonomi di negara-negara besar seperti Tiongkok. Selain itu, dampak berkelanjutan dari pandemi COVID-19 yang masih membebani upaya pemulihan ekonomi juga menjadi salah satu topik perbincangan.
Baca Juga: Wamenkeu Thomas : Defisit APBN 2024 Terjaga Bahkan Lebih Rendah dari Outlook Semester I
“Mengakhiri pertemuan, kami sepakat mengenai pentingnya menjaga komunikasi dan kerja sama lintas batas,” ucap sang Bendahara Negara.
Sementara itu, di hari yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menyambut kedatangan Financial Secretary (FS) of the Hong Kong Special Administrative Region, Paul Chan Mo-po. Keduanya terakhir kali bertemu di San Francisco pada perhelatan APEC silam.
“Senang bisa berbincang dengan Paul mengenai banyak hal. Beliau bercerita mengenai situasi ekonomi di Hongkong yang kini juga mengalami sedikit perlambatan akibat adanya tekanan geopolitik dan juga kebijakan suku bunga higher for longer. Meski begitu, Paul menyampaikan, saat ini kondisi ekonomi di Hongkong masih cukup baik,” ungkap Sri Mulyani.
Menurut Menkeu, Hongkong menjadi salah satu destinasi paling digemari masyarakat Indonesia, bukan hanya untuk wisata, tetapi juga untuk melanjutkan studi, bahkan juga dalam mengembangkan bisnis.
Baca Juga: Wamenkeu Suahasil : Belanja Negara 2024 sebagai Shock Absorber dan Agent of Development
“Melalui pertemuan ini, saya optimis Indonesia dan Hongkong dapat menggali potensi kerja sama lebih jauh. Kami juga sepakat untuk terus memperkuat hubungan kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini,” tandasnya.***