Indo, ibu dari anak korban rudapaksa ayah tirinya yang terjadi di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. (Foto: Kemensos RI)
Kota Makassar, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemensos RI, Menteri Sosial Tri Rismaharini meninjau secara langsung kondisi anak korban rudapaksa ayah tirinya yang terjadi di Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Mensos Risma menemui korban beserta ibu dan adik-adiknya di Sentra Wirajaya Makassar pada Senin (1/4).
Indo, ibu para korban mengaku sangat terharu Mensos dan jajarannya turun tangan membantu mereka untuk pulih dari musibah yang melanda mereka.
“Saya sangat terharu Bu Menteri sampai membantu dan menemui kami, sama sekali tidak menyangka,” ungkap Indo penuh haru.
Saat mengetahui kasus rudapaksa yang terjadi di Morowali melalui media, Mensos Risma segera mengerahkan jajarannya untuk membantu pemulihan korban dan membantu keluarga mereka untuk menata hidupnya kembali.
Tak hanya korban, ibu korban pun terpukul karena kejadian tersebut. Selain melakukan tindakan asusila kepada para korban, pelaku juga sering melakukan tindakan kekerasan kepada ibu korban yang berstatus sebagai istrinya. Pelaku juga sering menekan korban dan meminta uang darinya. Hal ini membuat korban terpaksa berhutang pada supplier ayam dan membuat usaha ayam potongnya terhambat.
Untuk membantu korban dan keluarganya, Kementerian Sosial memberikan beberapa bantuan seperti pelunasan hutang ibu Indo kepada supplier ayam sebesar Rp 9.225.000. Diberikan juga bantuan kewirausahaan warung sembako dan ayam potong, sembako, nutrisi dan perlengkapan sekolah serta bantuan ATENSI. Total keseluruhan bantuan enilai Rp 25.025.000. Selain itu, Kementerian Sosial juga membawa korban dan ibunya untuk menjalani pemeriksaan psikologi di RSUD Kolonodale, Kabupaten Morowali Utara.
Menanggapi maraknya kasus rudapaksa yang dilakukan oleh orang terdekat misalnya yang terjadi di Morowali ini, Mensos Risma menghimbau para orang tua agar tetap memperhatikan bukan hanya anak-anak mereka tetapi juga kondisi lingkungan sekitarnya.
“Saat kita memiliki anak, kita harus keep in touch. Kita harus jaga terus, kita harus perhatikan kondisi lingkungan, kondisi sekitarnya,” tutur Mensos Risma.
Mensos juga menekankan pentingnya memberikan pemahaman akan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada anak-anak. Kondisi fisik anak-anak saat ini yang cepat dewasa, belum tentu diimbangi dengan kesiapan dan kematangan mental serta kematangan pemikiran mereka. Oleh karena itu, peran orang tua sangatlah penting untuk memberikan batasan mana yang boleh dilakukan ataupun tidak.***