Menteri Keuangan Gelar Pertemuan dengan Dubes Arab Saudi dan Dubes Amerika Serikat

Menkeu Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan dari Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Kamala Shirin Lakhdhir di Gedung Juanda I Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta. (Foto: Kemenkeu RI)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenkeu RI, Hari ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menerima kunjungan dari Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, H.E. Faisal Abdullah Al-Amudi, dan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Kamala Shirin Lakhdhir. Pertemuan tersebut digelar secara terpisah, bertempat di Gedung Juanda I Kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta, pada Kamis (29/8).

Pada pertemuan dengan Duta Besar Arab Saudi, Menteri Keuangan bertukar pikiran mengenai Islamic Development Bank (IsDB), sebuah bank pembangunan multilateral dimana Indonesia kini menjadi pemegang saham terbesar ketiga.

“Harapan kami sama, IsDB dapat terus menjadi solusi pembangunan dan peningkatan kesejahteraan utamanya di dunia muslim,” ujarnya sebagaimana dikutip dari laman Instagram @smindrawati. Pertemuan ini merupakan kunjungan pertama Faisal Abdullah Al-Amudi sejak dilantik pada September 2023 lalu.

Usai bertemu dengan Duta Besar Arab Saudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga menerima kedatangan H.E. Kamala Shirin Lakhdhir, Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia yang telah bertugas secara resmi di Indonesia pada Agustus ini.

Baca Juga: Menkeu : APBN 2025 Fokus pada Program Peningkatan Kualitas SDM

Sri Mulyani sempat bercerita mengenai pengalamannya sebelum menjabat sebagai Menteri Keuangan pertama kali, ketika tinggal di Atlanta, Georgia, sebelum kemudian pindah ke Washington D.C., untuk berkarir di IMF sebagai Executive Director.

“It’s good to recall the old memories sebelum kemudian membahas topik yang sangat penting, yaitu transisi energi Indonesia,” ucap sang Bendahara Negara.

Keduanya lalu berbincang mengenai topik Just Energy Transition. “Transisi energi memang memerlukan pembiayaan yang cukup besar, bukan hanya dari sisi proses transisinya saja, tetapi juga dari segi biaya untuk memensiunkan sumberdaya non-renewable yang sudah ada,” lanjut Menkeu.

Oleh karena itu, menurut Menkeu, Indonesia melakukan uji coba untuk memensiundinikan salah satu PLTU di Cirebon sebagai contoh kasus sehingga pemerintah bisa mengetahui berapa konsekuensi biaya yang ditimbulkan.

Baca Juga: Komisi XI DPR RI Sepakati Asumsi Dasar Ekonomi Makro untuk APBN 2025

“Pembicaraan yang sangat penting dan krusial di siang hari. Terima kasih telah berkunjung ke kantor @kemenkeuri, Kamala,” tutup Menteri Keuangan.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *