Blitar, serayunusantara.com — Meteran listrik merupakan perangkat vital yang mencatat konsumsi energi di setiap rumah tangga.
Dalam beberapa tahun terakhir, Blitar telah menyaksikan transisi besar dari meteran konvensional (pascabayar) ke meteran pintar (prabayar), yang menawarkan sistem pembayaran yang lebih fleksibel dan kontrol penggunaan yang lebih mudah bagi konsumen.
Meteran prabayar memungkinkan pengguna membeli token listrik sesuai kebutuhan, mirip dengan mengisi pulsa ponsel.
Keunggulan utama sistem ini adalah pengguna dapat memantau konsumsi energi secara real-time melalui angka kWh yang tersisa.
Baca Juga: Stop Kontak Terminal Kuningan, Pilihan Utama untuk Konduktivitas Terbaik dan Keamanan Listrik
Membantu mereka mengelola anggaran bulanan agar tidak terjadi lonjakan tagihan yang mengejutkan.
Seorang petugas layanan pelanggan PLN di Blitar, Ibu Rini Hadi (42), menjelaskan bahwa sistem prabayar telah mengurangi masalah penagihan dan keterlambatan pembayaran.
“Meteran prabayar memberdayakan pelanggan untuk mengontrol sendiri pemakaiannya. Jika token habis, listrik otomatis mati, jadi tidak ada lagi tunggakan,” jelas Ibu Rini.
Evolusi meteran listrik ini merupakan bagian dari upaya modernisasi infrastruktur energi yang bertujuan meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan transparansi serta kontrol yang lebih besar kepada pengguna di Blitar. (Fis/Serayu)













