Tulungagung, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten Tulungagung secara resmi membuka Musyawarah Perempuan, Anak, dan Disabilitas (MUSPADI) 2025, Kamis (31/7/2025), di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso.
Acara dibuka oleh Wakil Bupati Ahmad Baharudin, SM, sebagai bentuk komitmen daerah dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan inklusif.
Pembukaan MUSPADI dimeriahkan dengan fashion show anak-anak penyandang disabilitas. Pemkab juga menyerahkan bantuan simbolis, meliputi modal usaha Rp1 juta kepada enam pelaku UMKM, beasiswa pendidikan bagi siswa berprestasi SD dan SMP, serta bantuan kursi roda untuk dua warga disabilitas dari Kecamatan Gondang dan Pagerwojo.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati menekankan pentingnya forum ini sebagai ruang strategis untuk menyuarakan kebutuhan kelompok rentan. “MUSPADI adalah bukti bahwa pembangunan di Tulungagung harus melibatkan perempuan, anak, dan penyandang disabilitas,” tegasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa ketimpangan gender dan kasus kekerasan masih menjadi tantangan. Data UPTD PPA mencatat 20 kasus kekerasan terhadap perempuan dan 140 pengaduan kekerasan terhadap anak sepanjang 2024.
Baca Juga: Forkopimda Tulungagung Tinjau Distribusi Bantuan Beras untuk Warga Kurang Mampu
Kepala Bappeda Tulungagung, J. Bagus Kuncoro, menyampaikan bahwa hasil MUSPADI akan menjadi rekomendasi dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. “Forum ini akan menghasilkan program yang benar-benar menjawab kebutuhan riil masyarakat,” ujarnya.
Acara turut dihadiri perwakilan organisasi perempuan, forum anak, komunitas disabilitas, akademisi, serta OPD terkait. Mereka akan mengikuti diskusi kelompok terarah (FGD) untuk membahas isu pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, hingga partisipasi ekonomi.
Sebagai penutup, dilakukan penandatanganan kesepakatan bersama antara Wakil Bupati, DPRD, TP PKK, IWAPI, Dewan Anak, PERCATU, dan Bappeda sebagai simbol komitmen lintas sektor mendukung pembangunan yang inklusif dan merata. (Serayu)
