Blitar, serayunusantara.com — Padi (Oryza sativa) adalah komoditas pertanian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Sebagai sumber karbohidrat utama dalam bentuk beras, tanaman ini memiliki peran strategis, tak hanya sebagai bahan pangan, tetapi juga sebagai penentu stabilitas ekonomi dan ketahanan negara.
Di balik proses panen yang kita lihat, tanaman padi menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui.
Fakta pertama, padi merupakan salah satu tanaman pangan tertua di dunia, dengan bukti budidaya yang telah ada sejak ribuan tahun lalu di Asia.
Di Indonesia, padi dibudidayakan secara masif dan uniknya, setiap daerah memiliki varietas lokal unggulan yang disesuaikan dengan kondisi geografis dan iklim.
Seorang petani di Panggungrejo, Bapak Sutrisno (58), menjelaskan keunikan padi dari sudut pandang budidaya.
“Tanaman padi ini spesial, dia butuh banyak air di awal tanam, ini beda dari tanaman lain. Kami di sini harus betul-betul menjaga airnya agar tidak kekurangan di fase pertumbuhan. Makanya, kalau sawah, irigasi itu nyawa utama,” ujarnya.
Fakta menarik lainnya adalah bahwa yang kita sebut ‘gabah’ (biji padi yang terbungkus sekam) harus melewati proses penggilingan yang rumit untuk menghasilkan beras putih.
Bagian kulit ari padi yang dibuang selama proses penggilingan (dedak dan bekatul) ternyata kaya akan nutrisi, yang sering dimanfaatkan sebagai pakan ternak.
Selain itu, padi juga dikenal memiliki keragaman genetik yang luar biasa.
Berbagai inovasi terus dilakukan oleh ilmuwan pertanian untuk menciptakan varietas unggul baru yang tahan hama, tahan kekeringan, dan memiliki produktivitas tinggi, demi menjamin pasokan pangan nasional di tengah tantangan perubahan iklim.
Padi, dengan segala faktanya, tetap menjadi simbol ketahanan pangan dan warisan agrikultur yang harus terus dijaga. (Fis/Serayu)













