Ket Ft : Kondisi saat Kepala Dinas Dikpora Trenggalek Totok Rudijanto memimpin pembersihan di lokasi SDN 1 Kelutan Trenggalek yang terdampak banjir.
Trenggalek, serayunusantara.com .
Banjir yang melanda beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Trenggalek dalam sepekan mengakibatkan rusaknya infrastruktur bangunan dan ribuan buku pelajaran siswa.
Tercatat dua kali banjir bandang melanda danhh memporak porandakan bangunan sekolah mulai dari tingkat PAUD, TK, SD hingga SMP.
Demi menjaga keselamatahn siswa dan para guru, Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora) setempat mengeluarkan instruksi kepada Satuan Pendidikan (Satpen) agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara onliner atau daring.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Trenggalek, Totok Rudijanto mengatakan, sesuai dengan data yang tercatat di Dindik Trenggalek ada belasan sekolah yang terendam banjir yang terjadi selama beberapa waktu itu, menurut Totok hal itu membuat para siswa belajar di rumah mereka masing-masing dan pembelajaran dilakukan secara daring.
“Ada belasan sekolah yang terendam banjir sehingga prosres pembelajaran siswa terganggu maka dari itu saya intruksikan kepada seluruh sekolah agar melakukan pembelajaran secara daring,” kata Totok. Rabu (19/10/2022).
Alasan lain yang perlu diperhatikan masih kata Totok perihal instruksi Gubernur Jatim tentang kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Jatim dan ditegaskannya status darurat bencana oleh Bupati Trenggalek , Rabu (18/10/2022) siang.
“Kita sudah mendapat himbauan dan saran masukan. Maka demi keselamatan siswa dan para guru yang paling tepat adalah belajar online,”terangnya.
Lebihlanjut masih kata Totok, pihaknya juga telah menginstruksikan kepada masing-
masing sekolah yang terimbas banjir untuk membuat kelompok belajar.
“Kita sudah instruksikan agar masing-masing sekolah tersebut menggelar belajar kelompok jadi dalam satu kelompok itu akan didatangi oleh para guru,” ujarnya.
Totok menambahkan penerapan belajar online di rumah akan berjalan dalam waktu yang belum bisa dipastikan.
“Kita belum tahu kondisi cuaca ini sampai kapan,”tambahnya.
Sementara untuk kerugian materiil dari rusaknya bangunan sekolah, kursi, bangku, meja , serta buku-buku , dijelaskan Totok pihaknya sudah perintahkanh masing -masing sekolah untuk menginventarisir.
“Jika nanti seperti buku yang rusak akanh kita laporkan ke dinas pendidikan propinsi maupun ke kementrian,”jelasnya.
Diketahui saat ini puluhan gedung sekolah masih terendam banjir sehingga siswa tidak bisa mengikuti kegiatan belajar tatap muka.
“Musim penghujan di Kabupaten Trenggalek ini rawan banjir tapi yang paling penting adalah bagaimana menyelamatkan nyawa siswa agar dapat mengikuti pembelajaran, ” kata Totok saat turut membantu membersihkan sekolah SD 1 Kelutan
Sementara itu, Siti Muslimah salah satu guru yang masih mengajar disalah satu sekolah dasar (SD) 1 Kelutan mengatakan, saat ini ada beberapa sekolah yang masih terendam bajir sehinga para guru masih mengevakuasi barang – barang dan dokumen milik sekolah.
“Saat ini kami sedang melakukan pembersihan sekolah agar nantinya sekolahan dapat digunakan untuk kegiatan belajar,” tutupnya.(dik/ham)