Pemkab Blitar Terima Sertifikat Empat Varietas Anggur, Turut Sukseskan Substitusi Impor 20 Persen Tahun 2023

Panen anggur secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar Izul Marom. (Foto: Reyda Hafis/Serayu Nusantara)

Blitar, serayunusantara.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar menerima sertifikat empat varietas anggur Blitar. Melalui penyerahan itu Pemkab Blitar turut serta dalam menyukseskan substitusi impor anggur sebesar 20 persen pada tahun 2030.

Penyerahan sertifikat empat varietas anggur itu dilakukan Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman, dan diterima Sekda Kabupaten Blitar Izul Marom didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Blitar Toha Mashuri.

Empat varietas yang mendapatkan sertifikat itu antara lain: takripan, boekari, jarinoman, dan gurdisom.

Sertifikat itu diberikan dalam rangkaian kegiatan yang mengusung tema ‘Prospek Bisnis Pengembangan Anggur (Table Grape)’ itu digelar di Kung Anggur, Pondok Pesantren Mambaul Uluum, Desa Jatinom, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, Senin (11/12/2023).

Usai menerima sertifikat, Sekda Izul Marom berpesan agar para pemuda juga tertarik dalam menggeluti dunia pertanian. Potensi pertanian di tanah air sangat menjanjikan apabila ditekuni dengan baik.

“Kita butuh pemuda milenial untuk mengembangkan budaya anggur ini. Sehingga Kabupaten Blitar bisa menjadi daerah penghasil anggur,” katanya.

Baca Juga: Kunker ke Kelompok Pengelola Jasa Alat Pertanian Terbaik Jatim, DKPP Kabupaten Blitar Belajar Perihal Efisiensi Budidaya Tanaman 

Sementara itu, Kepala DKPP Kabupaten Blitar Toha Mashuri mengatakan, melalui kegiatan itu bisa menjadi ajang untuk meningkatkan produksi anggur di wilayah Indonesia. Anggur merupakan tanaman buah yang punya potensi besar untuk dikembangkan.

Kabupaten Blitar juga didorong untuk menjadi sentra produksi anggur nasional. Oleh karena itu ke depan petani-petani anggur diharapkan bermunculan di Bumi Penataran–julukan Kabupaten Blitar.

“Sehingga nanti dapat menyumbang 30 persen dari rencana substitusi impor anggur 20 persen pada tahun 2030,” katanya.

Untuk diketahui dalam kegiatan di Kung Anggur Blitar itu juga digelar panen buah secara simbolis 50 varian buah anggur dan 160 varian koleksi AsPAI. Selanjutnya ada kegiatan sosialisasi program substitusi impor buah anggur dan focus group discussion (FGD) pengembangan budidaya anggur. (adv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *