Pemkot Blitar Mulai Relokasi Puluhan PKL Aloon-Aloon Sisi Utara ke Jalan Merapi

Blitar, serayunusantara.com – Melansir dari laman Radio Mahardhika FM, Pemerintah Kota Blitar mulai merelokasi puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) disisi utara Aloon-Aloon ke sisi timur atau di Jalan Merapi. Kegiatan itu diawali dengan tasyakuran bersama Sekretaris Daerah, yang diikuti seluruh PKL dan OPD terkait, Kamis (05/01/2023).

Sekretaris Daerah Kota Blitar, Priyo Suhartono mengatakan sejumlah PKL yang sebelumnya berjualan disisi utara atau Jalan Semeru kini resmi dipindahkan ke sisi timur atau di Jalan Merapi. Sehingga kegiatan jual beli pun kini sudah bisa dioperasikan lagi, seperti sebelumnya.

Priyo menjelaskan relokasi tersebut dilakukan pemerintah daerah untuk memberikan kenyamanan pembeli kuliner, mempercantik Kota Blitar, dan menghindari kemacetan karena penataan parkir kendaraan bermotor yang kurang maksimal. Priyo menyebut total ada 35 PKL yang telah direlokasi. Dengan rincian 21 penjual makanan dan minuman. Sementara sisannya merupakan penjual mainan.

Baca Juga: Pemkot Blitar Dukung LVRI Hindari Pecah Belah Bangsa Hadapi Tahun Politik

“Ada sekitar 35 PKL yang direlokasi. Seluruhnya para penjual makanan, minuman dan penjual mainan dan lainnya. Ini juga menjadi wajah baru untuk Kota Blitar” kata Priyo.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Aloon-Aloon, Yosi Indra mengucap syukur dan berterimakasih pada pemerintah daerah yang telah merelokasi PKL, yang sebelumnya berada disisi utara Aloon-Aloon. Pihaknya menambahkan di Kota lain, PKL yang berjualan di area Aloon-Aloon sudah steril dan tidak diizinkan berjualan. Seperti di Tulungagung, Malang dan Kota Malang.

Namun pihaknya bersyukur karena seluruh PKL di Kota Blitar masih diberikan kesempatan.

“Kami bersama DLH nanti akan menyusun cara seperti apa untuk mencari solusi membersihkan kotoran itu, entah dengan disemprot dengan air, ataupun lainnya” kata Yosi.

Lebih lanjut, Yosi mengaku bersama pemerintah daerah saat ini sedang menyusun rencana untuk membersihkan kotoran burung dan bau kotoran burung yang masih mengganggu sejumlah pembeli. Nantinya para pedagang akan berkoodinasi bersama DLH untuk menyemprot kotoran burung secara berkala dan diberikan wewangian khusus untuk menghilangkan bau kotoran tersebut. (Fan/ruf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *