Pemkot Surabaya dan Blitar Jalin Kerjasama Stabilkan Harga Pangan dan Kembangkan Pariwisata

Surabaya, serayunusantara.com Pemerintah Kota Surabaya memperkuat kolaborasi dengan Kabupaten Blitar dalam upaya pengendalian inflasi, khususnya untuk komoditas pangan utama seperti telur dan sayuran.

Hal ini terungkap dalam pertemuan antara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dengan Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin di Balai Kota Surabaya, Kamis (17/4/2025).

Eri Cahyadi mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan pendataan menyeluruh terhadap kebutuhan telur di berbagai sektor termasuk hotel, pasar tradisional, dan usaha kuliner di Surabaya.

“Dengan mengetahui volume kebutuhan harian, kami bisa menciptakan sistem distribusi yang lebih efisien langsung dari produsen di Blitar,” jelas Ketua APEKSI ini.

Menurut Eri, kerja sama langsung dengan daerah produsen akan menekan harga di tingkat konsumen.

“Dengan menghubungkan pasar Surabaya langsung dengan peternak dan petani Blitar, kita bisa memotong rantai distribusi yang panjang,” tambahnya.

Kolaborasi kedua daerah tidak hanya terbatas pada sektor pangan. Kedua pemimpin sepakat mengembangkan paket wisata sejarah yang mengangkat jejak Bung Karno, mengingat kedua kota memiliki ikatan sejarah dengan proklamator Indonesia tersebut.

“Kami akan membuat paket wisata terintegrasi yang menghubungkan situs-situs bersejarah di Surabaya dan Blitar,” ungkap Eri. Rencananya, promosi bersama ini akan melibatkan pelaku usaha perhotelan dan biro perjalanan di kedua wilayah.

Baca Juga: Pemkot Blitar Gelar Audiensi dengan Tim Kemenkes untuk Perkuat Layanan Kesehatan

Kedua pihak menargetkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pada Mei 2025, sebelum penyelenggaraan Munas APEKSI di Surabaya. “Kerja sama ini akan menjadi model sinergi antar-daerah yang bisa ditiru peserta APEKSI,” tegas Eri.

Wali Kota Blitar Syauqul Muhibbin menyambut positif inisiatif ini. Ia mengungkapkan kapasitas produksi Blitar yang mencapai 200 ton telur per hari siap memenuhi kebutuhan Surabaya. “Kami memiliki surplus produksi yang bisa disalurkan ke Surabaya dengan sistem yang lebih terintegrasi,” ujar Syauqul.

Menurutnya, kolaborasi semacam ini merupakan solusi cerdas untuk mengatasi disparitas harga antar daerah sekaligus mengoptimalkan potensi masing-masing wilayah. “Ini win-win solution bagi kedua belah pihak,” pungkasnya.

Kerja sama ini diharapkan tidak hanya stabilisasi harga pangan, tetapi juga menjadi pintu masuk bagi kolaborasi di berbagai sektor lainnya antara kedua pemerintah daerah. (Ke/serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *