Pemkot Surabaya Imbau Warga Jangan Bakar Lahan Terbuka Sembarangan

Peristiwa kebakaran di Kota Surabaya selama beberapa pekan terakhir, cenderung mengalami peningkatan. (Foto: Pemkot Surabaya)

Surabaya, serayunusantara.com – Melansir dari laman Pemkot Surabaya, Peristiwa kebakaran di Kota Surabaya selama beberapa pekan terakhir, cenderung mengalami peningkatan. Karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah dan ilalang di lahan terbuka secara sembarangan.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, bahwa peristiwa kebakaran di Kota Pahlawan meningkat dalam beberapa pekan terakhir. Terjadinya kebakaran ini salah satunya disebabkan karena dampak dari fenomena El Nino.

“Yang banyak kebakaran di lahan terbuka, kemudian sampah. Kalaupun untuk gedung ada beberapa, seperti kemarin di kawasan Putat, karena bakar pohon, akhirnya merembet dan menyebabkan 4 rumah terbakar,” kata Dedik Irianto dihubungi pada Minggu (4/9/2023).

Menurutnya, tren peningkatan kebakaran ini terjadi saat kemarau dan biasanya akan turun ketika memasuki musim penghujan. Apabila dilihat data bulan Agustus 2023, tren kejadian kebakaran lebih tinggi dibanding dengan Agustus 2022. “Tapi untuk bulan-bulan sebelum Agustus 2023, cukup turun. Mudah-mudahan tahun ini secara jumlah agregatnya menurun dibandingkan tahun kemarin,” tuturnya.

Baca Juga: Wamenparekraf Tinjau Kesiapan Lokasi Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya

Selain fenomena El Nino, kejadian kebakaran di Kota Surabaya juga tak lepas dari faktor kelalaian manusia. Seperti di antaranya, karena warga bakar sampah dan ilalang di lahan terbuka hingga korsleting listrik karena penggunaan alat elektronik yang tidak ber-SNI.

“Kalau di lingkungan perumahan itu biasa akibat korsleting listrik, sama dengan yang masak ditinggal. Kemarin di daerah Lebak juga gitu masak ditinggal. Ada beberapa kebakaran juga karena masak ditinggal akhirnya kompor ngebros dan terbakar,” ungkap dia.

Data DPKP Kota Surabaya mencatat, sejak bulan Januari hingga 18 September 2023, telah terjadi 463 kali peristiwa kebakaran. Sedangkan untuk bulan September 2023, terjadi 69 kali kebakaran dengan didominasi non-bangunan. Dengan rincian, 36 lahan terbuka, 15 lain-lain, 10 sampah, 4 perumahan, 3 umum & perdagangan dan 1 kebakaran kendaraan roda <4.

Meski demikian, data kejadian kebakaran pada bulan September 2023 ini, trennya menurun dibanding dengan bulan Agustus 2023. Dimana pada Agustus 2023, kebakaran terjadi 127 kali dengan didominasi pada non-bangunan.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Segera Siapkan Konsep Wisata Kota Tua

Meningkatnya kebakaran dalam beberapa pekan terakhir, membuat Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi intens mengimbau masyarakat agar tidak membakar sampah atau ilalang di lahan terbuka. Hal tersebut sebagaimana sudah diatur dalam Undang-undang (UU) No 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Arahan Bapak Wali Kota memang kita (dinas) tidak bisa sendiri melakukan pemadaman. Dan kita harus tetap melibatkan masyarakat untuk mengurangi jumlah kebakaran di Kota Surabaya,” katanya.

Karena itu, Dedik menyebut, bahwa Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan agar DPKP Surabaya getol menggelar sosialisasi dan simulasi ke warga. Upaya tersebut dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada warga terkait sebab terjadinya kebakaran dan cara pencegahan yang perlu dilakukan.

“Jadi siapapun, warga mana pun, perusahaan mana pun, kapan saja kita siap memberikan sosialisasi dan simulasi tentang kebakaran. Karena keterlibatan masyarakat itu sangat penting,” ujar dia.

Baca Juga: Sambut Piala Dunia U-17 2023, Pemkot Surabaya Siapkan Berbagai Event Menarik

Di sisi lain, pihaknya juga mengimbau masyarakat agar menghindari sejumlah hal yang dapat menjadi penyebab terjadinya kebakaran. Di antaranya, menghindar bakar sampah dan ilalang di lahan terbuka. “Sampah kumpulkan saja, nanti sampah ada yang mengangkut ke TPS (Tempat Pembuangan Sementara) dan TPA (Tempat Pembuangan Akhir),” sebutnya.

Di samping itu, warga juga diimbau agar tidak membuang puntung rokok sembarangan. Dedik menyebut, bahwa kelalaian memasak, juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya kebakaran.

“Kalau masak tolong ditunggu sampai selesai. Kemudian, menggunakan alat elektronik yang SNI dan gunakan seperlunya. Jadi kalau saat ditinggal ke luar rumah, jangan hanya diposisikan off, tapi kalau perlu dicabut dari colokan biar aman,” imbaunya.

Di sisi lain, Dedik juga mengajak peran serta orang tua dan masyarakat agar peduli terhadap anak-anak yang bermain api. Pun demikian kepada pengurus RT/RW, ia meminta agar juga peduli terhadap adanya warga yang bakar-bakar sampah.

Baca Juga: Surabaya Juara Umum PORPROV Jatim

“RT/RW mohon bantuan, kalau ada ketahuan orang bakar sampah, tolong segera dilaporkan, kami akan segera menindaklanjuti. Jangan dibiarkan meski itu tetangga sendiri. Jangan kemudian api api membesar baru laporan,” pesan dia.

Dedik menambahkan bahwa keterlibatan masyarakat dalam mencegah terjadinya kebakaran di Kota Surabaya sangatlah penting. Warga pun diimbau dapat segera melapor ke Command Center (CC) 112 apabila mengetahui kejadian kebakaran atau kedaruratan.

“Jadi kita imbau peran serta masyarakat untuk ikut menjaga. Silahkan laporkan segera ke CC 112 apabila mengetahui kejadian kebakaran. Semua layanan Command Center 112 gratis, tidak dipungut biaya,” pungkas dia.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *