Jatim, serayunusantara.com – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Sosial (Dinsos) menggelar acara Sinergi Publikasi untuk menyampaikan berbagai program pemerintah dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial kepada media. Kegiatan ini berlangsung di kantor Diskominfo Jatim pada Selasa (24/6/2025).
Kepala Diskominfo Jatim, Sherlita Ratnda Dewi Agustin, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kepala Dinsos Jatim dalam forum tersebut. Ia berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman publik terhadap program-program Pemprov Jatim, khususnya dalam bidang kesejahteraan sosial.
“Kami menyebut inisiatif ini sebagai Teras Informasi – Ketemu Rasan-Rasan Informasi. Tujuannya agar informasi dari kepala OPD bisa disampaikan langsung ke media, sehingga lebih mudah dipahami dan tersebar luas ke masyarakat,” ujar Sherlita.
Sementara itu, Retno Novi Widiani, Kepala Dinsos Jatim, memaparkan sejumlah program prioritas, di antaranya:
Baca Juga: PLN Berikan Akses Listrik untuk 812 Keluarga Kurang Mampu di Jawa Timur
- PKH Plus (Program Keluarga Harapan Perlindungan Lanjut Usia)
- ASDP (Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas)
- Bantuan Sosial Kemiskinan Ekstrem
- BLT untuk Buruh Pabrik Rokok
- Alat Bantu bagi Penyandang Disabilitas
- KIP (Kewirausahaan Inklusif dan Produktif)
- Bantuan Pangan di Lembaga Sosial
- Penanganan TPPO/Migran Korban Kekerasan dan Pembebasan Pasung
- Penanganan Bencana
Novi juga menyampaikan persiapan Pemprov Jatim menyambut peresmian 19 Sekolah Rakyat (SR) oleh Presiden Prabowo Subianto pada 14 Juli 2025. Sebanyak 1.225 siswa dari keluarga kurang mampu (Desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional/DTSEN) telah diterima untuk tahun ajaran 2025/2026.
“Tidak ada tes akademik, hanya verifikasi administrasi dan kesehatan. Jika ada yang sakit, akan kami obati terlebih dahulu,” jelas Novi.
Bagi calon siswa di luar desil namun tidak mampu, akan dilakukan survei dan dimintakan SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dari desa.
Dari 19 SR yang akan dibuka, terdiri atas 1 SD, 12 SMP, dan 12 SMA, dengan beberapa lokasi menggabungkan jenjang berbeda. Novi optimis jumlah SR di Jatim akan terus bertambah ke depannya. (Serayu)