Pendamping Desa Mandiri Fokus Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan SDM

Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar saat bertemu dengan pendamping desa se-Banjarnegara dan pengelola BUMDes di Pendopo Desa Wisata Pagak, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah. (Foto: Kemendes PDTT RI)

Banjarnegara, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemendes PDTT RI, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyatakan tugas pendamping desa yang sudah mandiri fokus kepada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia (SDM).

Menteri yang akrab disapa Gus Halim menegaskan hal itu saat bertemu dengan pendamping desa se-Banjarnegara dan pengelola BUMDes di Pendopo Desa Wisata Pagak, Kecamatan Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jawa Tengah.

“Tugas tenaga pendamping juga semakin berat dan semakin fokus jika sudah masuk desa mandiri,” kata menteri yang akrab disapa Gus Halim ini, Selasa (2/1/2024).

Gus Halim mengatakan, tugas pendamping desa itu relatif ringan jika desa itu masih kategori tertinggal. Tapi, jika masuk kategori mandiri, maka tugas pendamping menjadi semakin berat.

“Ketika desa sudah mandiri, maka yang menjadi fokusnya hanya dua, yaitu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan sumber daya manusia,” kata Profesor Kehormatan UNESA ini.

Baca Juga: Gus Halim Minta Desa Wisata Terintegrasi Harus Jadi Inspirasi

Gus Halim mencontohkan, pengelolaan desa wisata, ketahanan pangan dan berbagai hal yang dilakukan kepala desa dan warga Desa Pagak arahnya yaitu pertumbuhan ekonomi semakin kokoh dan pasti terjadi peningkatan sumber daya manusia.

Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan SDM sudah tidak bisa dipisahkan lagi. Jika ekonomi bagus, maka tingkat kepesertaan pendidikan juga semakin tinggi.

Gus Halim menyakini jika ekonomi bagus dan sumber daya manusia (SDM) baik, maka bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Jika desa sejahtera, maka Indonesia juga sejahtera. Hal itu karena 71 persen penduduk di Indonesia berada di desa, dan 90 persen wilayah itu ada di desa,” sebut Doktor Kehormatan UNY ini.

Gus Halim mengingatkan, kunci keberlanjutan desa wisata itu adalah kebersihan dan keramahtamahan.

Baca Juga: Peningkatan Partisipasi Masyarakat Kunci Desa Bebas Korupsi

“Jangan orang tidak mau lagi ke desa wisata karena toilet kotor dan warga desa tidak ramah,” tegas mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

“Jadi pendamping desa kalau ke desa wisata, pertama yang dicek adalah toilet dan keramahtamahan warga sehingga pengunjung betah,” lanjutnya.

Gus Halim memuji Desa Wisata Pagak yang sudah on the track karena berbasis alam.

Dalam kesempatan itu, Gus Halim kembali menekankan agar pembangunan desa wisata tidak bersifat pabrikan karena cepat membuat orang jenuh.

Sebaliknya, desa wisata yang berbasis alam akan bertahan lebih lama dan selalu menarik orang untuk dikunjungi.

Baca Juga: Transmigrasi Transpolitan Percepat Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru

Turut hadir dalam pertemuan itu, Pejabat Bupati Banjarnegara Tri Harso Widirahmanto, Sekda Kabupaten Banjarnegara Indarto, dan Forkompimda Banjarnegara.

Sedangkan Gus Halim didampingi Dirjen PDP Sugito dan Pejabat Tinggi Pratama di lingkungan Kemendes PDTT.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *