Pendekatan Multi-Stakeholder Perlu bagi Pemajuan Diplomasi Digital

Forum Tematik Bakohumas Kemenlu bertema “Diplomasi Digital untuk Penguatan Nation Branding Indonesia,” secara hybrid di Bandung, 27 Februari 2024. (Foto: Kemenlu RI)

​Bandung, serayunusantara.com – Melansir dari laman Kemenlu RI, Diplomasi digital tidak hanya alat, namun juga sebagai isu khusus yang memiliki dampak geopolitik. Hal ini merupakan fokus Forum Tematik Bakohumas Kemenlu bertema “Diplomasi Digital untuk Penguatan Nation Branding Indonesia,” secara hybrid di Bandung, 27 Februari 2024.

“Kami percaya bahwa kolaborasi lintas Kementerian dan Lembaga dalam membangun sinergi dan pemahaman terhadap diplomasi digital tidak kalah penting dari capaian diplomasi digital itu sendiri,” ujar Dirjen Informasi dan Diplomasi Publik, Kemlu, Siti Nugraha Mauludiah.

Sementara itu, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik, Kominfo, selaku Ketua Umum Bakohumas, Usman Kansong, menyampaikan bahwa diplomasi digital hanya dapat diwujudkan melalui inovasi kebijakan serta adaptasi kelembagaan. Hadir sebagai narasumber adalah Direktur Informasi dan Media, Kemlu; Dosen Program Studi HI, Universitas Parahyangan; dan Southeast Asia Representative, Diplo Foundation.

Forum menyepakati bahwa penyusunan strategi nasional diplomasi digital yang efektif untuk tujuan nation branding Indonesia perlu dilakukan. Hal ini dilakukan melalui penentuan visi dan misi yang jelas dan terukur, menjunjung prinsip transparansi dan akuntabilitas. Diperlukan pendekatan multistakeholder, multilevel governance, dan multidisciplinary.

Baca Juga: Indonesia Pimpin Dunia Menuju Transformasi Perlucutan Senjata Global

Seluruh pemangku kepentingan, baik K/L maupun non pemerintah, perlu aktif berkontribusi membantu upaya diplomasi digital. Pembentukan citra positif Indonesia juga perlu terus digencarkan dan diadaptasi menggunakan digital tools yang terus berkembang, seperti platform media sosial dan kecerdasan buatan. Penentuan prioritas yang akan didorong dalam pembentukan nation branding juga krusial sebagai fokus sekaligus memberikan arah jelas terhadap strategi nasional diplomasi digital.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *