Penjajahan Israel terhadap Palestina Akar Utama Masalah Konflik di Timur Tengah

Anggota Komisi I Sukamta di sela-sela kegiatan Kunjungan Kerja Reses Komisi I, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/04/2024). (Foto : Nadia/Andri)

Jakarta, serayunusantara.com – Melansir dari laman DPR RI, Anggota Komisi I DPR RI Sukamta menegaskan penjajahan Israel terhadap Palestina merupakan akar utama masalah konflik di Timur Tengah saat ini. Karena itu, penjajahan tersebut harus segera diselesaikan, karena berdampak terhadap beberapa konflik, misalnya perang Israel versus Iran.

Israel, tegas Sukamta, telah melakukan pelaparan terhadap penduduk Gaza, Palestina. Pelaparan tersebut berdampak pada malnutrisi ribuan penduduk yang mati pelan-pelan.

“Ini tindakan kejahatan kemanusiaan dan menjadi masuk kategori genosida. Sehingga dari sini saja Israel ini sudah layak untuk menjadi Negara Pariah (yang) tidak perlu mendapat pembelaan dari negara lain. Jadi kita berharap, akar masalahnya ini segera selesai,” tegas Sukamta kepada Parlementaria di sela-sela kegiatan Kunjungan Kerja Reses Komisi I, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (18/04/2024).

“Israel ini sudah layak untuk menjadi Negara Pariah (yang) tidak perlu mendapat pembelaan dari negara lain. Jadi kita berharap, akar masalahnya ini segera selesai”

Baca Juga: Ketua DPR RI Minta Petugas Terus Siaga di Puncak Arus Balik Lebaran 2024

Diketahui, Negara Pariah merupakan adalah negara yang dianggap tersingkir dalam komunitas internasional. Negara pariah mengalami isolasi internasional, sanksi, atau bahkan invasi oleh negara-negara yang menganggap kebijakan, aksi, atau keberadaannya sendiri tak dapat diterima.

Adapun secara ekonomi, maka efek dari perang Iran tersebut akan segera terasa. Dimulai dari harga minyak yang akan naik dan juga akan diikuti dengan kenaikan nilai tukar dolar, di luar yang sekarang terjadi karena The Fed menaikkan suku bunga.

“Jadi nanti kalau itu nanti dikombinasi dengan instabilitas di kawasan Timur Tengah dan juga kenaikan harga minyak, pasti itu akan sangat serius dampaknya bagi ekonomi negara-negara lain termasuk Indonesia,” tandas Politisi Fraksi PKS ini.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *