Blitar, serayunusantara.com – Aktivitas penjual bunga nyekar dan perlengkapan ritual di sekitar timur persimpangan Yonif 511 Kota Blitar tak pernah sepi pembeli.
Deretan kios yang berjajar rapi di lokasi tersebut menjadi pemandangan khas, terutama bagi warga yang hendak berziarah ke makam Bung Karno maupun ke sejumlah makam keluarga di wilayah Blitar.
Menariknya, sebagian besar kios di kawasan itu buka hingga tengah malam, bahkan beberapa di antaranya beroperasi 24 jam untuk melayani pengunjung dari luar kota yang datang pada malam hari.
Mereka menyediakan berbagai jenis bunga tabur segar, dupa, kemenyan, air mawar, hingga perlengkapan sesaji yang digunakan dalam tradisi nyekar atau ritual doa.
Salah satu pedagang, Sumiati (52), mengatakan bahwa permintaan bunga nyekar di kawasan tersebut hampir tidak pernah surut, terutama pada akhir pekan atau hari-hari tertentu seperti menjelang bulan Ramadan dan peringatan haul Bung Karno.
Baca Juga: Makanan Tradisional Masih Diminati, Cenil di Pasar Sumberpucung Malang Jadi Bukti
“Kalau musim ziarah ramai sekali. Tapi hari biasa pun tetap ada pembeli, apalagi malam hari karena banyak yang datang dari luar kota,” ujarnya sambil merapikan bunga mawar di lapaknya.
Ia menambahkan, alasan sebagian pedagang memilih buka 24 jam karena banyak peziarah datang di waktu tak menentu.
“Kadang ada rombongan datang jam dua malam. Makanya kami tetap buka, biar orang yang mau nyekar nggak kesulitan cari bunga,” katanya.
Salah satu pengunjung, Dedi (37), warga Kediri, mengaku kerap membeli bunga di lokasi tersebut setiap kali berziarah ke Makam Bung Karno. Menurutnya, kios di sekitar Yonif 511 lebih lengkap dan harganya juga bersahabat.
“Kalau beli di sini lebih praktis. Bunga segar, pilihan banyak, harganya juga lebih murah dibanding di tempat lain,” ungkapnya.
Selain menjual bunga, beberapa kios juga menyediakan jasa merangkai bunga tabur dan sesaji sesuai permintaan pelanggan. Aktivitas jual beli biasanya meningkat pada pagi hari menjelang ziarah, serta sore hingga malam ketika banyak pengunjung dari luar kota datang.
Pemerintah Kota Blitar melalui Dinas Perdagangan dan UMKM menyebutkan, keberadaan deretan kios bunga di sekitar Yonif 511 turut mendukung sektor ekonomi rakyat sekaligus menjaga tradisi ziarah yang menjadi bagian dari budaya masyarakat Blitar.
Dengan suasana khas aroma bunga dan dupa yang semerbak, kawasan timur persimpangan Kodim 511 kini menjadi salah satu titik penting dalam denyut kehidupan kota.
Tidak hanya berfungsi sebagai pusat jual beli perlengkapan ritual, tetapi juga sebagai simbol pelestarian tradisi spiritual yang telah mengakar kuat di hati masyarakat Blitar. (Serayu)












