Perguruan Taman Siswa di Jalan Ahmad Yani Kini Menjadi Kampus UNU Blitar

Blitar, serayunusantara.com — Gedung bersejarah di Jalan Ahmad Yani yang dulu dikenal sebagai Perguruan Taman Siswa, kini kembali hidup sebagai pusat pendidikan setelah menjadi salah satu kampus Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Blitar.

Pergantian fungsi ini menghadirkan nuansa baru bagi kawasan tersebut, sekaligus menjaga keberlanjutan nilai pendidikan yang sudah melekat sejak masa Taman Siswa.

Perguruan Taman Siswa di Blitar dahulu menjadi tempat belajar yang dikenal egaliter dan membumi, sejalan dengan gagasan Ki Hadjar Dewantara dalam membangun pendidikan nasional.

Banyak warga Blitar masih mengingat suasana bangunannya yang sederhana, rindang, dan sarat nilai perjuangan.

Kini, setelah beralih menjadi kampus UNU Blitar, bangunan itu tetap dipertahankan sebagai ruang pendidikan, meski wajahnya telah berubah lebih modern.

Mahasiswa UNU Blitar yang menempati lokasi tersebut menyaksikan langsung proses pembaruan bangunan yang berlangsung sejak tahun 2023 hingga 2024.

Perubahan itu meliputi renovasi ruang kelas, fasilitas perkuliahan, hingga tata ruang luar yang dibuat lebih nyaman bagi kegiatan akademik.

Baca Juga: Dialektika Isu Lingkungan: LPM Bhanu Tirta UNU Blitar Bedah Film “Tambang Emas Ra Ritek”

Meski modernisasi dilakukan, beberapa elemen lama masih dipertahankan sebagai penghormatan pada sejarah Taman Siswa.

Nanda Saniyaroh (22), salah satu mahasiswa yang berkuliah di sana, mengaku bangga bisa menempati gedung bersejarah tersebut.

“Kalau kuliah di sini rasanya unik, karena bangunannya punya cerita panjang. Memang sekarang lebih modern setelah direnovasi, tapi tetap ada nuansa lamanya. Kami seperti belajar di tempat yang punya napas sejarah,” ujarnya.

Kini, kampus UNU Blitar di Jalan Ahmad Yani menjadi titik pertemuan antara sejarah dan perkembangan pendidikan masa kini.

Ruang yang dulu dipakai untuk belajar oleh para murid Taman Siswa kini menjadi tempat tumbuhnya generasi baru mahasiswa, menjadikan lokasi tersebut sebagai bukti bahwa nilai pendidikan selalu berkembang tanpa melupakan akar sejarahnya. (Serayu)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed